Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Forum Ekonomi Dunia

Sekjen PBB: Dunia Kalah Atasi Perubahan Iklim

Foto : AFP/Fabrice COFFRINI

Antonio Guterres

A   A   A   Pengaturan Font

DAVOS - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, meminta agar pemerintah-pemerintah dunia mau mengambil langkah tegas untuk menghentikan perubahan iklim. Hal itu disampaikan Guterres saat berpidato di Forum Ekonomi Dunia (WEF) di Davos, Swiss, Kamis (24/1).

"Perubahan iklim adalah sebuah isu penting di masa kini dan saat ini dunia telah kalah untuk mengatasinya," kata Guterres. "Merupakan sebuah hal yang amat penting untuk membalikkan keadaan itu," imbuh Sekjen PBB itu.

Dalam pernyataan sebelumnya di ajang Konferensi Perubahan Iklim di Katowice, Polandia tahun lalu, Guterres mengatakan menyatakan rasa pesimistis bahwa negara-negara berhasil membuat kesepakatan atas perubahan iklim ini. Walau begitu Guterres mengungkapkan perlunya langkah politik dan pengertian terhadap pemerintah-pemerintah bahwa isu ini adalah prioritas terpenting untuk saat ini.

Kesepakatan Paris sempat terguncang setelah Amerika Serikat (AS) keluar dari perjanjian itu atas perintah Presiden Donald Trump. Oleh karena itu Sekjen PBB menyatakan bahwa komitmen yang dibuat di Paris tidak memadai.

"Jika apa yang dunia telah sepakati di Paris akan jadi kenyataan, maka akan terjadi kenaikkan suhu lebih dari 3 derajat Celsius," papar Guterres. "Oleh karena itu kita membutuhkan negara-negara untuk membuat komitmen lebih kuat," imbuh dia, sambil menjelaskan beberapa langkah pencegahan menghadapi perubahan iklim dan penerapannya, sekaligus dengan skema bantuan dana untuk negara-negara miskin.

Survei WEF

Sebuah survei WEF yang dilakukan sebelum pertemuan di Davos menemukan bahwa isu perubahan iklim telah jadi fokus utama dari partisipan forum di seluruh dunia, dengan menekankan bahwa perubahan iklim ini telah menyebabkan peningkatan frekuensi terjadinya cuaca ekstrem.

Isu perubahan iklim juga disuarakan oleh seorang remaja perempuan bernama Greta Thunberg, 16 tahun, asal Swedia, yang sengaja diundang dalam forum di Davos ini untuk menyampaikan pendapat dari generasi muda terkait isu perubahan iklim.

Saat dilaksanakan KTT Perubahan Iklim di Katowice, pidato Greta yang amat lantang di pertemuan di Polandia itu telah menginspirasi anak-anak sekolah di seluruh dunia untuk melakukan aksi protes.

"Perusahaan-perusahaan itu mengetahui bahwa mereka telah mengorbankan hal tak ternilai demi meraup keuntungan semata," kata Greta.

Tanggapan mengenai perubahan iklim pun disampaikan oleh mantan Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, yang menjadi wakil AS saat menandatangani Kesepakatan Paris 2016. Dalam pernyataannya, Kerry mengatakan bahwa dari 50 negara bagian di AS, 38 negara bagian melakukan kebijakan pencegahan perubahan iklim meski Presiden Trump tak menyetujui perjanjian itu.mam/AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top