Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Krisis Semenanjung Korea I Stoltenberg Ingin NATO Perkuat Hubungan Aliansi di Asia

Sekjen NATO Kunjungi Korsel

Foto : AFP/KIM Min-Hee

Kunjungi Korsel l Sekjen NATO, Jens Stoltenberg (kiri), berjabat tangan dengan Menlu Korsel, Park Jin, saat pertemuan keduanya di kantor Kementerian Luar Negeri di Seoul pada Minggu (29/1). Selain ke Korsel, Sekjen NATO juga akan melanjutkan kunjungannya ke Jepang pada Senin (30/1).

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organisation/NATO), Jens Stoltenberg, pada Minggu (29/1) tiba di Seoul, Korea Selatan (Korsel). Kunjungan Stoltenberg ini merupakan perhentian pertama dalam perjalanan yang bertujuan untuk memperkuat hubungan aliansi dengan sekutu AS di Korsel dan Jepang dalam menghadapi perang di Ukraina dan meningkatnya persaingan dengan Tiongkok.

"Di Seoul, Stoltenberg akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Park Jin, Menteri Pertahanan Nasional Lee Jong-Sup, dan pejabat senior lainnya," demikian pernyataan dari NATO.

"Stoltenberg juga kemungkinan akan bertemu dengan Presiden Yoon Suk-yeol," kata kantor Kepresidenan Korsel.

Pada Senin (30/1), Stoltenberg akan terbang ke Tokyo, Jepang, dimana ia dijadwalkan akan bertemu dengan Perdana Menteri Fumio Kishida dan pejabat Jepang lainnya.

"Saya sangat percaya bahwa kita perlu memperkuat kemitraan antara Korea dan NATO karena keamanan semakin saling berhubungan," kata Stoltenberg kepada kantor beritaYonhapdalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Minggu. "Apa yang terjadi di Asia, Indo-Pasifik, penting bagi Eropa dan NATO, dan sebaliknya," imbuh dia.

Sementara NATO akan tetap fokus di Eropa dan Amerika Utara, anggotanya dipengaruhi oleh masalah di seluruh dunia, ungkap kata Stoltenberg.

"Kita perlu mengatasi ancaman dan tantangan global ini, termasuk tantangan yang datang dari Tiongkok, dan salah satu caranya adalah, tentu saja, bekerja lebih erat dengan mitra di kawasan ini," ucap Sekjen NATO itu.

Presiden Yoon dan PM Kishida menjadi pemimpin pertama dari negara mereka yang menghadiri KTT NATO, bergabung dengan para pemimpin aliansi sebagai pengamat tahun lalu.

Kecaman Korut

Sementara itu media pemerintah Tiongkok telah memperingatkan agar Korsel dan Jepang tidak menghadiri KTT NATO dan mengkritik perluasan kemitraan aliansi di Asia.

Sedangkan Korea Utara (Korut) mengatakan keterlibatan NATO di kawasan Asia-Pasifik akan memicu konflik yang berkecamuk di Eropa.

Tak hanya itu, Korut juga mengeluarkan kecaman pada anggota NATO yaitu Amerika Serikat (AS) dengan mengatakan bahwa keputusan AS untuk mengirim tank ke Ukraina sebagai tindak kejahatan tidak etis yang bertujuan untuk melanggengkan situasi internasional yang tidak stabil.

"AS bekerja keras untuk memasok senjata ofensif ke Ukraina dengan biaya berapapun tanpa menghiraukan keprihatinan dan kritik dari komunitas internasional. Ini adalah kejahatan tidak etis yang bertujuan menjaga situasi internasional tidak stabil," ucap Kwon Chung-keun, Direktur Urusan AS di Kemenlu Korut, dalam sebuah pernyataan yang disiarkan KCNA.

Sebelumnya pada Sabtu (28/1), saudara perempuan dari pemimpin Korut, Kim Jong-un, yaitu Kim Yo-jong, mengecam janji AS untuk mengirim tank Ukraina dengan mengklaim bahwa Washington DC telah bergerak lebih jauh untuk memenangkan hegemoni melalui perang proksi.

Pada Desember lalu, Gedung Putih mengatakan bahwa Korut telah merampungkan pengiriman senjata awal roket infanteri dan misil ke perusahaan militer swasta Russia, Grup Wagner, untuk menopang pasukan Russia di Ukraina. ST/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top