Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Pengembangan Usaha

Sekitar 23,9 Persen UMKM Terhubung Ekosistem Digital

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM melaporkan jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang on-boarding dalam ekosistem digital telah mencapai 15,3 juta atau 23,9 persen dari jumlah UMKM. Angka tersebut meningkat 7,3 juta UMKM selama pandemi.

Deputi UKM Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman mengatakan salah satu langkah penting untuk mempertahankan UMKM agar tetap eksis dan tumbuh di masa pandemi Covid-19, ujarnya, adalah transformasi digital.

Mengutip data World Bank 2021, dia mengungkapkan 80 persen UMKM terhubung ke dalam ekosistem digital dan memiliki daya tahan yang lebih baik dalam menghadapi tantangan pandemi. Sementara itu, ditargetkan pada 2024 akan ada 30 juta UMKM yang dapat terhubung ke on boarding platform digital.

Lebih lanjut, dikatakan potensi pasar digital Indonesia pada 2025 mencapai 124 miliar dollar AS atau sekitar 1.700 triliun rupiah. "Jadi cukup besar pasarnya, dan penggunaan e-commerce yang tertinggi di Asia Tenggara adalah Indonesia," jelas Hanung dalam konferensi pers secara virtual, Jakarta, Kamis (26/8).

Berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan pada 2021, jumlah transaksi e-commerce pada 2020 mencapai 266 triliun rupiah. Sedangkan, hingga triwulan II tahun 2021, jumlah transaksi e-commerce telah mencapai 186,8 triliun rupiah atau meningkat 63,4 persen. "Kami perkirakan, pada 2021 pertumbuhannya bisa di atas 400 triliun rupiah," sebutnya.

Mengingat pertumbuhan ekonomi di triwulan II tahun 2021 yang mencapai 7,07 persen, kata dia, memberikan optimisme bahwa keadaan ekonomi dapat segera pulih. Pertumbuhan ini dinyatakan tak terlepas dari peran UMKM.

Optimistis Tercapai

Pada kesempatan lain, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi optimistis pemerintah akan mencapai target 30 juta UMKM bergabung dalam perdagangan digital hingga pada 2023, bahkan lebih. Mendag berharap hal tersebut dapat ikut memicu kinerja sektor perdagangan dan membantu pemulihan ekonomi nasional.

Menurut Mendag, Indonesia sebagai salah satu negara terbesar di dunia sangat berpotensi untuk menjadi pemain kunci dalam ekonomi digital dunia dan kawasan lainnya seperti di ASEAN. Adapun nilai ekonomi digital RI pada 2020 adalah 632 triliun rupiah dan diproyeksikan akan tumbuh delapan kali lipat pada 2030 yang angkanya mencapai 4.531 triliun rupiah.

"Hal itu dapat tercapai apabila kita bisa mengoptimalkan pembangunan infrastruktur telekomunikasi yang merata, perkembangan sumber daya manusia yg kompeten, serta dukungan regulasi yang komprehensif," kata Mendag saat menghadiri Gerakan Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Pelangi Sulawesi secara virtual, Kamis (26/8).


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top