Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Kebakaran I Sejak Januari hingga April Telah Terjadi 444 Kebakaran

Sekeluarga Tewas Terbakar

Foto : ANTARA/Yogi Rachman

Ilustrasi - Suasana Instalasi Gawat Darurat RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Rabu (27/10/2021).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, melakukan identifikasi terhadap jenazah satu keluarga korban kebakaran di Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Selasa (12/4) pagi.

Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Arif Wahyono mengatakan, kelima korban, yakni Jon Vaber Tampubolon (50), Delma Wati Simanjuntak (50), Darius (25), Ave (15 thn), dan Lois (10) kini berada di ruang Instalasi Forensik. "Identitas masih belum jelas," kata Arif Wahyono di Jakarta, Selasa.

Arif menambahkan, tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati membutuhkan data medis pembanding dari pihak keluarga inti korban untuk melakukan identifikasi.

Arif mengatakan, data pembanding medis itu akan dicocokkan hingga nantinya kelima jenazah dinyatakan teridentifikasi sehingga dapat diserahkan ke pihak keluarga. "Iya, masih menunggu data pembanding dari pihak keluarga," ujar Arif.

Kabag Humas RS Polri Kramat Jati AKBP Wulan juga menjelaskan, jenazah korban dapat diserahkan setelah proses identifikasi dan autopsi penyebab kematian selesai. "Hasil autopsi diserahkan ke Polsek Tanjung Priok," tutur Wulan.

Kelima korban meninggal dunia diduga disebabkan karena pintu yang terkunci dari luar sehingga lima korban yang berada di dalam rumah rumah yang merupakan usaha bengkel motor itu, tidak bisa menyelamatkan diri.

Dalam kejadian tersebut, lima orang yang merupakan satu keluarga tewas. Kelimanya diperkirakan telah berupaya membuka paksa pintu, namun pintu tak berhasil dibuka.

Sebuah rekaman video amatir yang diterima Selasa pukul 06.59 WIB memperlihatkan saat warga bersama petugas Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu mencoba membuka pintu ruko yang terkunci dari luar.

Terlihat dalam video tersebut, sebagian warga berusaha membuka paksa pintu lipat. Kemudian salah satu kaki korban terlihat keluar.

Namun api yang sudah membesar akhirnya menghanguskan seluruh bagian dalam ruko sehingga nyawa lima korban tidak tertolong.

Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu, Rahmat Kristantio membenarkan bahwa terdapat satu keluarga yang terdiri lima orang menjadi korban dalam kebakaran tersebut.

Sudin Gulkarmat Jakarta Utara (Jakut) dan Kepulauan Seribu mengirimkan tujuh unit mobil pemadam kebakaran untuk memadamkan api di lokasi kejadian.

Pemadaman selesai sekitar pukul 03.20 WIB. Petugas langsung melakukan evakuasi terhadap lima jenazah untuk dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Capai 68 Miliar

Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamagan (Gulkarmat) DKI Jakarta menyatakan sejak Januari hingga April telah terjadi sebanyak 444 kebakaran dengan kerugian diperkirakan mencapai 68 miliar rupiah.

"Jumlah tersebut meningkat dibanding periode yang sama pada tahun 2021 lalu. Angka kerugian capai 68 miliar rupiah," kata Kepala Seksi Publikasi dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Saepuloh saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Saepuloh mengatakan sejak bulan Januari 2021 lalu ada 96 kali kebakaran, sementara pada Januari 2022 terdapat 138 kebakaran. "Kemudian di bulan Februari 2021 ada 109 kebakaran dan Februari 2022 terdapat 109 kebakaran," ujarnya.

Menurut Saepuloh, pada bulan Maret 2021 tercatat ada 126 kali kebakaran dan pada Maret 2022 ada 129 kebakaran. Sementara pada April 2021 ada 128 kebakaran dan April 2022 hingga tanggal 12 terdapat 68 kebakaran.

"Artinya peningkatannya memang tidak signifikan. Kemudian di bulan April, bulan berjalan kasus kejadiannya saat ini mencapai 68 kali di 2022 ini," tuturnya.

Dikatakan Saepuloh, area perumahan dan instalasi luar gedung menjadi lokasi yang paling banyak mengalami kebakaran.

Kebanyakan penyebab kasus kebakaran, lanjut Saepuloh, diakibatkan konsleting listrik yang paling banyak ditemui dalam kebakaran pada periode ini. Jumlahnya bahkan mencapai 298 kali atau 70 persen dari total kebakaran Januari hingga 12 April.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Yohanes Abimanyu

Komentar

Komentar
()

Top