Sejumlah Sekolah Langgar Protokol Kesehatan
Ketua Bidang Advokasi Guru, P2G, Iman Zanatul Haeri
JAKARTA - Berdasarkan laporan Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Daerah banyak terjadi pelanggaran protokol kesehatan (prokes) di sekolah seperti para siswa berkerumun saat pengecekan suhu.
Demikian informasi Ketua Bidang Advokasi Guru, P2G, Iman Zanatul Haeri, di Jakarta, Rabu (12/1).
Hal ini terjadi karena sekolah tidak memiliki thermogun memadai. P2G berharap agar sekolah memperbanyak thermogun yang dipasang secara terpisah satu sama lain. "Kami dapat laporan, dari Jakarta maupun luar daerah, ada sekolah diam-diam membuka kantin, padahal dilarang," katanya. Kemudian, jarak siswa tak sampai satu meter. Kelas-kelas tidak memiliki ventilasi.
Iman menambahkan, salah satu SMP di Kepulauan Riau mengalami kesulitan dalam scan barcode Peduli Lindungi saat masuk sekolah. Akhirnya, karena menghindari kerumunan, beberapa anak masuk kelas tanpa scan.
"Selain itu, untuk kebutuhan scan barcode anak-anak membawa HP. Ternyata mereka main tiktok di dalam kelas tanpa menggunakan masker. Nah, hal-hal semacam ini perlu dievaluasi. Itulah di antara alasan P2G meminta PTM 100 persen dilakukan secara bertahap," tambahnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya