Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sejarah dan Cara Memperingati Hari Perempuan Internasional 2023

Foto : Dok. IWD

Pose #EmbraceEquity untuk memperingati Hari Perempuan Internasional.

A   A   A   Pengaturan Font

Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada hari ini, 8 Maret 2023, Di tahun 2023 ini, #EmbraceEquity atau merangkul kesetaraan diangkat sebagai tema kampanye global untuk memperjuangkan kesetaraan gender bagi perempuan.

Tujuan dari tema kampanye Hari Perempuan Internasional atau International Women's Day (IWD) 2023 #EmbraceEquity adalah agar dunia berbicara tentang mengapa peluang yang sama tidaklah cukup.

Namun, sebelum membahas tema Hari Perempuan Internasional 2023, penting untuk mengetahui sejarah dan makna hari itu bagi perempuan di seluruh dunia.

Sejarah Hari Perempuan Internasional

Melansir laman Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Hari Perempuan Internasional sebenarnya tidak memiliki tanggal pasti. Fakta bahwa Hari Perempuan dirayakan pada tanggal 8 Maret sangat terkait dengan gerakan perempuan selama Revolusi Rusia yang terjadi pada 1917.

Dengan latar belakang Perang Dunia I, wanita di Rusia memprotes dan menuntut perdamaian pada 23 Februari 1917. Empat hari kemudian, demonstrasi memaksa tsar yang merupakan sebutan bagi pemimpin kekaisaran Rusia saat itu turun tahta dan Pemerintah sementara memberikan hak pilih kepada perempuan.

Meski dilakukan pada hari Minggu terakhir di bulan Februari, saat itu Rusia masih menggunakan kalender Julian dan belum mengadopsi kalender Gregorian, yang diperkenalkan oleh Paus Gregorius XIII pada tahun 1582.

Alhasil tanggal 23 Februari yang menjadi hari terjadinya protes itu di Rusia bertepatan dengan 8 Maret di negara-negara Eropa lainnya.

Namun jauh sebelum Revolusi Rusia, Hari Wanita Nasional pertama diamati di Amerika Serikat pada tanggal 28 Februari 1909.

Partai Sosialis Amerika kala itu menetapkan tanggal tersebut untuk menghormati pemogokan pekerja garmen tahun 1908 di New York, di mana 15.000 para wanita memprotes kondisi kerja. Mereka menuntut jam kerja yang lebih pendek, gaji yang lebih baik, dan hak untuk memilih.

Melansir BBC International, ide untuk menjadikan hari itu internasional datang dari Clara Zetkin, seorang aktivis komunis dan pembela hak-hak perempuan.

Pada 1910 di Konferensi Internasional Wanita Pekerja di Kopenhagen, Denmark, para aktivis menyuarakan penetapan Hari Perempuan yang bersifat internasional, untuk menghormati gerakan hak-hak perempuan dan membangun dukungan untuk mencapai hak pilih universal bagi perempuan.

Hari Wanita tercatat pertama kali dirayakan di sejumlah negara Eropa dan di Amerika Serikat pada 1911. Namun, saat itu perayaan ini terjadi pada tanggal 19 Maret, untuk memperingati revolusi tahun 1848 dan "Commune de Paris". Selain hak memilih dan memegang jabatan publik, para pekerja wanita menuntut hak perempuan untuk bekerja, pelatihan kejuruan, dan diakhirinya diskriminasi di tempat kerja.

Setelah Perang Dunia II, 8 Maret mulai dirayakan di sejumlah negara. Pada tahun 1975, PBB mulai merayakan 8 Maret sebagai Hari Perempuan Internasional.

Dua tahun kemudian, pada bulan Desember 1977, Majelis Umum mengadopsi sebuah resolusi yang memproklamirkan Hari PBB untuk Hak-Hak Perempuan dan Perdamaian Internasional untuk diperingati setiap hari dalam setahun oleh seluruh negara anggota, sesuai dengan tradisi sejarah dan nasional mereka.

Tema Hari Perempuan Internasional Tahun Ini

Mengusung tema #EmbraceEquity, IWD mengajak perempuan di seluruh dunia untuk menyuarakan betapa pentingnya kesetaraan gender.

Equity atau kesetaraan dapat didefinisikan sebagai memberi setiap orang apa yang mereka butuhkan untuk menjadi sukses. Pada dasarnya, setiap gender mempunyai karakteristik dan kebutuhan yang berbeda, sehingga equity berbicara mengenai bagaimana mengakomodasi kebutuhan semua gender.

Memastikan kesetaraan gender menjadi penting karena faktanya kebijakan yang dibuat belum tentu mengakomodasi hal tersebut, sehingga menyebabkan ketidakadilan gender. Dalam hal ini, perempuan kerap menerima ketidakadilan karena stereotype dan beban ganda.

Dengan kata lain, equity atau kesetaraan bukan soal memberi semua orang suatu hal atau sumber daya yang persis sama, yang sering disebut sebagai equality. Meski equity dan equality berakar dari bahasa latin yang sama yakni "aequus" yang berarti "adil" atau "setara", keduanya adalah hal yang berbeda.

Atas dasar itu Hari Perempuan Internasional tahun ini diperingati dengan mengkampanyekan apa itu equity dan pentingnya bagi perempuan.

Keadilan seringkali berfokus pada penyediaan kesempatan yang sama bagi semua gender, seperti hak perempuan untuk memilih. Namun, wanita seringkali membutuhkan lebih dari sekadar lapangan permainan yang setara.

Mereka perlu menjadi bagian dari budaya global yang secara aktif mempromosikan dan mendukung mereka dalam semua aspek kehidupan mereka, mulai dari pendidikan hingga tempat kerja hingga kesehatan.

Terlebih, gender bersifat interseksional dan perempuan sebagai kelompok benar-benar beragam. Kebijakan yang menguntungkan wanita kulit putih, misalnya, mungkin tidak menguntungkan wanita kulit berwarna karena ketidaksetaraan historis.

Karenanya, equity mengakui bahwa setiap orang memiliki keadaan yang berbeda, dan mengalokasikan sumber daya dan peluang yang tepat yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang setara.

Untuk itu, Hari Perempuan Internasional mengajak masing-masing dari kita untuk secara aktif mendukung dan merangkul kesetaraan dalam lingkup pengaruh kita sendiri.

Pose #EmbraceEquity

Sebagai langkah memperingati Hari Perempuan Internasional, lembaga International Women's Day mengajak Lakukan pose IWD #EmbraceEquity untuk menunjukkan solidaritas.

Bagikan gambar, video, sumber daya, presentasi, dan artikel #EmbraceEquity Anda di seluruh media sosial menggunakan hashtag #IWD2023 #EmbraceEquity untuk mendorong orang lain membantu membentuk dunia yang inklusif.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top