
Sejarah Bisnis Kafe dan Cara Mengelola
Foto:Judul : Kafepedia
Penulis : Damaya Ardian
Penerbit : Laksana
Cetakan : I, 2019
Tebal : 180 halaman
ISBN : 978-602-407-584-2
Kafe kini menjadi salah satu tempat favorit dikunjungi anak-anak muda maupun generasi tua. Kafe asyik buat nongkrong atau bersantai melepas penat sembari mengobrol. Bahkan, kini kafe juga menjadi tempat nyaman mengadakan pertemuan (rapat) dan mengerjakan tugas sekolah.
Wajar jumlahnya makin meningkat. Kafe dapat menjadi lahan bisnis yang menjanjikan. Hanya, tentu saja persaingannya kian ketat. Semua harus kreatif dalam menarik pelanggan. Misalnya, membuat kenyamanan dan melengkapi fasilitas (hal 5).
Bila merujuk sejarah, ternyata jauh sebelum Indonesia merdeka, usaha kafe sudah menjamur di Eropa. Kafe sendiri berasal dari bahasa Prancis, café, yang berarti coffee (Inggris) atau kopi. Kafe istilah lain kedai kopi. Kafe bermula ketika para penjelajah dan pedagang dunia mengenalkan kopi ke Inggris, sekitar abad 18.
Sementara itu, di Indonesia, kafe pertama kali muncul tahun 1878. Kafe tertua di Indonesia bernama Tek Sun Ho, didirikan Liaw Tek Soen. Jauh sebelum kafe Tek Sun Ho, sebenarnya kedai kopi sudah banyak berdiri di negeri ini sejak empat abad silam. Pada 1696, India mengirimkan benih kopi Arabica kepada pemerintahan Belanda di Batavia (Jakarta) untuk ditanam, tapi gagal tumbuh akibat banjir. Baru pada pengiriman selanjutnya, benih kopi dapat tumbuh (hal 13).
Seiring perkembangan zaman, kafe yang semula menyediakan menu utama minuman kopi, kini telah dimodifikasi layaknya restoran yang menyediakan ragam makanan. Kafe yang semula menjadi tempat persinggahan sejenak untuk melepas penat sembari menikmati secangkir kopi, kini telah berubah menjadi tempat multifungsi layaknya tempat wisata untuk nongkrong, berfoto, dan berdiskusi.
Para pengusaha kafe penting mempelajari teori bisnis perkafean agar cepat maju. Saat membuka kafe, kesalahan yang kadang bahkan kerap terjadi, perencanaan bisnis tidak matang. Akibatnya, kafe berjalan seadanya, mati segan hidup tak mau. Bahkan sebagian pengusaha kafe memutuskan mundur lantaran tak mampu berkompetisi.
Para pengusaha kafe gagal antara lain karena menganggap idenya paling baik, sehingga sulit menerima kritik atau masukan. Padahal ide bagus tidak cukup. Ia harus bekerja sama dengan para karyawan, terkait cara memikat hati pelanggan. Misalnya membahas menu, tempat, dan lain-lain. Pengusaha harus terus sharing, terlebih dengan yang kompeten di bidangnya (hal 50).
Perencanaan keuangan tidak realistis. Jangan berekspektasi terlalu tinggi dalam menghitung keuntungan. Pertimbangkan juga realitas keseharian seperti kemungkinan kenaikan harga pokok produksi, bahan bakar, dan sebagainya.
Banyak pengusaha beride cemerlang. Namun di lain waktu, mereka kesulitan mengaplikasikan ide karena tak menuliskan. Jadi setiap muncul ide harus ditulis dalam perencanaan yang rinci. Tulis juga antisipasi saat menghadapi sederet kegagalan dan cara mengatasinya.
Segmentasi target kurang jelas. Ini juga menjadi salah satu penyebab gagalnya pengusaha kafe dalam mengelola bisnisnya. Maka, sebelum memutuskan membuka kafe, penting terlebih dulu menganalisis target agar produk tepat sasaran. Buku ini dapat membantu calon pengusaha kafe agar terus maju dalam mengelola usaha di tengah persaingan ketat. Diresensi Sam Edy Yuswanto, Alumnus STAINU Kebumen
Penulis: Arip, CS Koran Jakarta, Dika, Dimas Prasetyo, Dio, Fathrun, Gembong, Hamdan Maulana, Hayyitita, HRD, Ichsan Audit, Ikn, Josephine, Kelly, Koran Jakarta, Leni, Lukman, Mahaga, Monic, Nikko Fe, Opik, Rabiatul Adawiyah, Rizky, Rohmad, Sujar, Tedy, User_test_2, Wahyu Winoto, Wawan, Zaky
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Gawat, Kredit Macet Pinjol Kian Mengkhawatirkan, Jumlahnya Sangat Fantastis
- 2 Klasemen Liga 1 Setelah Laga-laga Terakhir Putaran ke-23
- 3 Pendaftaran SNBP Jangan Dilakukan Sekolah
- 4 Dirut BPJS: Syarat Kepesertaan JKN Bukan untuk Mempersulit Jemaah Haji
- 5 Elon Musk Luncurkan Grok 3, Chatbot AI yang Diklaim 'Sangat Pintar'
Berita Terkini
-
Biznet Tingkatkan Kapasitas Bandwidth Pelanggan Sebesar 30 Persen
-
Siap Diresmikan, Penataan Kampung Seni Borobudur Padukan Ekonomi Kreatif dengan Budaya
-
Ferry Wawan Cahyono Dukung Penuh Program Pemimpin Baru Jateng, Ahmad Luthfi-Taj Yasin
-
Mensesneg Ajak Mahasiswa Benahi Negara
-
Profil Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi dan Taj Yasin