Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Sejarah 24 Januari: Pesawat Boeing 707 Air India Tabrak Gunung Mont Blanc

Foto : Steve Fitzgerald

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Pagi hari tanggal 24 Januari 1966, menjadi hari berkabung bagi industri penerbangan India, ketika Air India Flight 101 yang terbang dari Mumbai ke London menabrak Mont Blanc di Pegunungan Alpen. Sebanyak 106 penumpang dan 11 awak yang ikut dalam penerbangan itu tewas seketika.

Kecepatan tabrakan membuat pesawat pecah menjadi potongan-potongan kecil. Gerard Devoussoux, seorang pemandu gunung yang merupakan salah satu yang pertama tiba di lokasi tabrakan, mengatakan bahwa semuanya benar-benar hancur. Bahkan, tidak ada yang bisa diidentifikasi kecuali beberapa surat dan paket.

Pesawat Boeing 707 yang diharuskan berhenti di Delhi, Beirut, dan Jenewa itu dilaporkan terlambat beberapa menit dari jadwal. Salah satu pilot maskapai kala itu telah menghubungi menara kontrol melalui radio beberapa menit sebelumnya untuk mengabarkan bahwa instrumennya berfungsi dengan baik.

Dalam komunikasi tersebut, sang pilot mengabarkan pesawat terbang pada ketinggian 19.000 kaki, atau sekitar 3.000 kaki lebih tinggi dari puncak Mont Blanc.

Masalah dimulai saat pesawat mendekati Jenewa, yang merupakan perhentian terakhirnya. Kontrol Lalu Lintas Udara (ATC) memberitahu kapten untuk mulai turun ke bandara setelah dia melewati jangkauan Mont Blanc. Namun, pilot percaya bahwa dia telah melewati pegunungan dan mulai turun. Tak lama kemudian, pesawat menabrak gunung.

Setelah kecelakaan itu, pihak berwenang Prancis melakukan penyelidikan resmi.

Laporan mereka memberikan hipotesis yang paling mungkin bahwa pilot-in-command, yang tahu saat meninggalkan Beirut bahwa salah satu sistem navigasi radio untuk pesawat, yakni VOR tidak dapat digunakan.

Pada tahun 2013, seorang pendaki gunung yang mendaki Mont Blanc menemukan kotak logam berisi batu rubi, safir, dan zamrud yang bernilai lebih dari 245.000 Euro, yang diperkirakan berasal dari salah satu dari dua penerbangan.

Penemuan permata berharga ini menjadi cerita besar saat otoritas Prancis mencari pemilik dan penerima aslinya. Sejak itu, penerima terakhir tetap tidak diketahui dan permata telah dibagi 50-50 antara pendaki dan pemerintah Chamonix.

Dalam kejadian terpisah, seorang pekerja gunung menemukan tas surat diplomatik berstempel "Di Layanan Pemerintah India, Surat Diplomatik, Kementerian Luar Negeri". Tas itu berisi bahan-bahan yang tidak terklasifikasi seperti surat kabar dan surat, termasuk salinan yang dari Hindustan Times dan surat kabar lainnya.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top