Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sedotan Kertas Mungkin Berisiko untuk Kesehatan Anda

Foto : Istimewa

Menurut U.S. Agency for Toxic Substances and Disease Registry, bahan kimia PFAS (zat alkil per dan polifluorinasi) dapat menyebabkan peningkatan kolesterol, tekanan darah, penurunan kekebalan tubuh, dan peningkatan risiko kanker tertentu.

A   A   A   Pengaturan Font

Dalam upaya mengurangi sampah plastik, banyak gerai minuman dan makanan cepat saji mulai menggunakan sedotan kertas. Namun baru-baru ini para ilmuwan memperingatkan bahwa sedotan alternatif ini sering kali mengandung bahan kimia beracun dan mungkin tidak lebih baik bagi lingkungan dibandingkan plastik.

Menurut National Geographic, sebelum 2019, diperkirakan 500 juta sedotan plastik digunakan di AS setiap hari. Sejak itu, kertas tersebut telah dilarang di banyak negara bagian, sehingga mendorong banyak bisnis untuk menawarkan alternatif kertas.

Newsweek melaporkan, namun menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Food Additives and Contaminants, mengatakan, sedotan kerras mempunyai permasalahan tersendiri.

"Sedotan yang terbuat dari bahan nabati, seperti kertas dan bambu, sering diiklankan lebih ramah lingkungan dan ramah lingkungan dibandingkan sedotan yang terbuat dari plastik," kata Thimo Groffen, ilmuwan lingkungan di Universitas Antwerp di Belgia yang terlibat dalam penelitian ini.

"Namun, kehadiran PFAS (per- and polyfluoroalkyl substances, substansi kimia antiminyak dan antiair) dalam sedotan ini berarti hal tersebut belum tentu benar," ujarnya.

Setelah menganalisis 39 merek berbeda, Groffen dan tim menemukan bahwa sedotan kertas secara signifikan lebih mungkin mengandung bahan kimia beracun abadi dibandingkan sedotan yang menggunakan bahan lain.

Bahan kimia abadi, PFAS, adalah kelas yang dapat ditemukan dalam berbagai produk sehari-hari. Menurut U.S. Agency for Toxic Substances and Disease Registry, bahan kimia ini dapat menyebabkan peningkatan kolesterol darah dan tekanan darah, penurunan kekebalan tubuh, dan peningkatan risiko kanker tertentu.

Bahan kimia ini tidak hanya berbahaya bagi kesehatan manusia, namun juga dapat menumpuk di lingkungan dan mencemari sumber air alami.

"Dari merek-merek yang diuji, 90 persen sedotan kertas mengandung bahan kimia tersebut, dibandingkan dengan 75 persen sedotan plastik dan 40 persen sedotan kaca. Ini tidak terdeteksi di sedotan baja mana pun yang diteliti," ujar studi tersebut.

Konsentrasi PFAS dalam produk-produk tersebut masih cukup rendah, dan karena sebagian besar orang hanya menggunakan sedotan sesekali, risikonya cukup kecil terhadap kesehatan manusia. Namun, seiring berjalannya waktu, bahan kimia ini dapat menumpuk, baik di dalam tubuh manusia maupun di lingkungan, dan kita masih mempelajari seberapa parah dampaknya terhadap kedua sistem tersebut.

Studi ini tidak menguji apakah PFAS dapat larut ke dalam cairan di sekitarnya sehingga diperlukan pengujian lebih lanjut untuk mengetahui dampak penuh dari produk ini.

Meskipun diperlukan lebih banyak penelitian, studi menyoroti bahwa kertas dan sedotan bambu mungkin tidak sebersih saat dipecah. "Kehadiran PFAS pada kertas dan sedotan bambu menunjukkan bahwa bahan-bahan tersebut belum tentu dapat terurai secara hayati," kata Groffen.


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top