Secara Spasial Ekonomi Tumbuh di Seluruh Wilayah RI

KENDARI - Perekonomian Indonesia pada triwulan IV-2021 tumbuh positif 5,02 persen, sehingga sepanjang tahun lalu tercatat 3,69 persen. Pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang seluruh komponen pengeluaran yang tumbuh positif seiring dengan berbagai sektor utama dalam perekonomian seperti industri pengolahan dan perdagangan yang masing-masing tumbuh 4,92 persen dan 5,56 persen.

Hal itu dikemukakan Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, saat tampil sebagai pembicara kunci dalam seminar bertajuk Akselerasi Perekonomian Daerah dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional sebagai rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) yang berlangsung di Kendari, Sulawesi Tenggara, Selasa (8/2).

Menurut Menko, dari sisi spasial, pertumbuhan ekonomi terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh kelompok Provinsi Maluku dan Papua. Di tingkat provinsi, 19 provinsi berhasil mencapai pertumbuhan lebih tinggi dari nasional.

Berbagai indikator, katanya, juga melanjutkan tren positif dalam memasuki tahun 2022. Salah satu indikator yakni Purchasing Managers' Index terus berada di area ekspansif atau mencatatkan nilai 53,7. Dari sektor eksternal, perekonomian juga menunjukkan kondisi yang relatif baik dan terkendali, di antaranya tecermin dari surplus transaksi berjalan, cadangan devisa yang terus meningkat, dan ekspor impor yang naik signifikan.

Berbagai program pengentasan kemiskinan dan perlindungan sosial selama tahun 2021 juga mendorong penurunan tingkat kemiskinan dari 10,14 persen menjadi 9,71 persen pada September 2021. Seiring dengan hal tersebut, tingkat pengangguran juga menunjukkan tren penurunan. "Pemerintah akan terus mendorong pengentasan kemiskinan di 16 provinsi dan 212 kabupaten/kota kemiskinan ekstrem di tahun 2022 ini," papar Airlangga.
Halaman Selanjutnya....