Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sebentar Lagi, Indonesia Punya Alat Canggih untuk Mendeteksi Pesawat Musuh

Foto : Istimewa.
A   A   A   Pengaturan Font

Perbedaan dari kedua radar tersebut, lanjut Izzuddin terletak pada cara mendeteksi target. Radar aktif dapat memancarkan sinyal sendiri. Sementara radar pasif hanya berperan sebagai receiver atau penerima sinyal.

"Waktu yang dibutuhkan untuk membuat sistem radar pendeteksi pesawat seperti ini tentu saja tidak singkat. Proses pembuatan sistem ini dimulai sejak tahun 2017 sampai 2020," kata dia. Total waktu selama empat tahun tersebut digunakan untuk pengujian sistem dan apabila telah berjalan dengan sempurna, maka di tahun 2020 radar tersebut sudah bisa digunakan," katanya.

Ia juga mengungkapkan kesulitan dalam merancang radar pasif. Kata dia, kesulitannya mungkin ada pada beberapa perangkat COTS yang harus dibeli dari luar negeri karena belum tersedia di Indonesia. Kemudian perangkat tersebut masih harus dikembangkan lagi di ITB.

"Karena apabila membeli langsung yang siap digunakan harganya sangat mahal. Tapi di sisi lain, ada bagian yang bisa tim kembangkan sendiri misalnya antena. Tim dalam proses pembuatan radar pasif tidak langsung membeli antena, namun tentunya memerlukan tahapan desain dan tes untuk menguji kemampuannya. Mungkin itu salah satu faktor kenapa waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan sistem ini cukup lama," tuturnya.

Hambatan itu, menurutnya, jadi pemacu anak negeri untuk terus berkarya. Justru dengan tantangan yang ada, para mahasiswa dan akademisi di Indonesia bisa terus berkarya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top