Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sebanyak 3 Juta Penumpang Melakukan Perjalanan Udara Selama Nataru

Foto : Istimewa.

Ilustrasi - Posko monitoring Angkutan Udara Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan telah menutup Posko monitoring Angkutan Udara Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru), Kamis (4/1), di Kantor Pusat Kementerian Perhubungan, Jakarta.

Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M. Kristi Endah Murni mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan monitoring angkutan udara selama Nataru ini.

"Kami berterima kasih kepada seluruh maskapai penerbangan, awak kabin yang bertugas, petugas ground handling, pengelola Bandar Udara, dan pihak lainnya yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu atas kerja kerasnya dalam memastikan penyelenggaraan angkutan udara yang aman dan nyaman," kata Kristi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (5/1).

Dia menambahkan Kerja sama tersebut menghasilkan kinerja baik yang terlihat dari on time performance (OTP) maskapai penerbangan yang mencapai lebih dari 80% selama masa Nataru kemarin. Sebanyak 444 armada pesawat penumpang niaga disediakan selama masa Nataru untuk memastikan tercukupinya kebutuhan angkutan udara dalam mengakomodasi penumpang.

Dijelaskan oleh Kristi Total kumulatif pergerakan penumpang berangkat (H-6 s.d. H+9) sebesar 3.752.128 penumpang, jika dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebelum pandemi (4.758.589 penumpang) sehingga recovery rate telah mencapai 78,8%. Namun demikian apabila dibanding tahun 2022 sebesar 3.426.529 penumpang atau naik 10%.

"Meskipun dengan segala keterbatasan khususnya setelah kita melewati pandemi, namun seluruh petugas dapat tetap memberikan pelayanan terbaik dengan tetap mengutamakan 3S+1C, yaitu Safety (Keselamatan), Security (Keamanan) dan Services (Pelayanan), serta Compliance (Pemenuhan terhadap aturan yang berlaku) sehingga tidak ada kejadian yang tidak diinginkan seperti accident ataupun incident," tambah Kristi.

Ditjen Hubud juga telah melakukan 2.573 inspeksi, sehingga rata-rata satu pesawat udara yang diinspeksi lebih dari 4 sampai dengan 5 kali di berbagai bandara pemantauan. Berdasarkan hasil inspeksi, seluruh pesawat telah memenuhi aspek kelaikudaraan dan pengoperasian pesawat.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top