Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sebanyak 200 Tukik Dilepaskan

Foto : ANTARANEWS

Untuk menjaga keseimbangan alam, Taman Nasional melepas 200 ekor anak penyu (tukik) ke pesisir pantai, Selasa (14/6).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Taman Nasional (TN) Kepulauan Seribu melepas 200 ekor anak penyu (tukik) ke pesisir pantai. Selain itu, ada juga kegiatan menanam 500 bibit tanaman bakau (mangrove) di pelataran Pulau Pramuka, Kelurahan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu Utara, Selasa (14/6). Hal ini menandai dua dekade keberlanjutan ekosistem kawasan tersebut.
Wakil Bupati Kepulauan Seribu, Muhammad Fadjar Churniawan, mengatakan kegiatan tersebut sekaligus untuk menyemarakkan HUT ke-495 Jakarta. Ia berharap bertambahnya populasi penyu di laut dapat membuat ekosistem Kepulauan Seribu menjadi seimbang.
Muhammad Fadjar mengapresiasi keberhasilan Taman Nasional Kepulauan Seribu mencapai dua dekade dengan kondisi alam yang masih terpelihara dan terjaga kelestarian biota lautnya. Ke depan, Fadjar ingin lebih gencar mendorong pariwisata berdimensi kenangan dan konservasi lingkungan, bukan pariwisata konsumen. Tujuannya agar pariwisata bermuara pada ekonomi kreatif.
"Pengembangan pariwisata berkaitan erat korelasinya dengan lingkungan hidup. Kami harus mempertahankan potensi alam Kepulauan Seribu pada habitat laut seperti mangrove, terumbu karang, hingga aneka jenis ikan yang berwarna-warni," kata Fadjar.
Ia menambahkan, Kabupaten Kepulauan Seribu akan terus mendukung kegiatan-kegiatan positif untuk keberlanjutan lingkungan laut.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Suharyono, menyampaikan, Taman Nasional Kepulauan Seribu memiliki potensi alam yang tinggi. Maka, tugas dan tanggung jawab seluruh pemangku kepentingan untuk merawat dan mengembangkannya.
Ia mengimbau seluruh pemangku kepentingan Kepulauan Seribu menjadikan momentum itu untuk meningkatkan kolaborasi bersama-sama. Sebab pengembangan kawasan konservasi tidak bisa berjalan sendiri. "Dua dekade Taman Nasional bisa menjadi penyemangat mengembangkan Kepulauan Seribu," tuturnya.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top