Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Industri Otomotif

SDM Lokal Mampu Kembangkan Mobil Listrik

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan sumber daya manusia (SDM) di dalam negeri sudah mampu mengembangkan mobil listrik. Karenanya, Indonesia dinilai siap menjadi tempat untuk merakit atau assembling mobil listrik.

Apalagi mobil listrik itu hanya menghilangkan mesinnya diganti yang diganti dengan battery, sementara cassisnya, onderdilnya, interiornya, sistem kemudinya semuanya sama, sehingga tak ada yang diragukan bila mobil listrik itu diassembling di Indonesia.

Menteri ESDM, Ignasius Jonan mengatakan bahwa pemerintah sudah menjadikan pengembangan mobil listrik sebagai program prioritas. "Karena tak ada masalah SDM maka ini menjadi program prioritas, apalagi program ini untuk mengikuti perkembangan global, terutama terutama dalam menjawab isu perubahan iklim dan lingkungan," ungkapnya di Jakarta, Senin (7/8).

Jonan optimistis SDM I n d o n e s i a sudah siap memproduksi mobil listrik. Untuk pengisian daya listrik ke dalam bat t e r y, ada beberapa alternatif, misalnya menukar battery yang kosong dengan battery yang terisi penuh di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU)-SPBU seperti pemakaian tabung liquefied petroleum gas (LPG) 3 kilo gram (kg).

Untuk mempercepat masuknya mobil listrik di jalan-jalan raya Indonesia beberapa pilihan dapat dilakukan, misalnya dengan membebaskan pajak bea masuk. "Dengan itu perkembangannya akan cepat tinggal kebijakannya mau melokalisasi produksi itu mau kapan," ujar Jonan.

Kementerian ESDM juga tengah mencari teknologi baterai yang tepat untuk merealisasikan pengembangan mobil listrik di Indonesia.

"Kalau dari (Kementerian) ESDM, kita lagi melihat soal baterai yang (jadi bagian) sensitif di (pengembangan) mobil listrik," kata Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar usai diskusi di Jakarta, pekan lalu.

Menurut Arcandra, Kementeriannya mempertimbangkan teknologi baterai untuk mobil listrik yang bisa diganti di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Sebelumnya, Dewan Energi Nasional (DEN) mengatakan pemerintah melalui Kementerian ESDM sedang menyusun rencana Peraturan Presiden (Perpres) untuk percepatan pengembangan mobil listrik.

"Mobil listrik akan menjadi salah satu pendorong berkembangnya Energi Baru Terbarukan (EBT), pasarnya juga harus turut mendorong, tapi semua itu harus diinisiasi oleh pemerintah," kata Anggota DEN Abadi Poernomo ketika menggelar pertemuan dengan media di Kementerian ESDM, Jakarta, akhir pekan lalu.

Selain untuk mendorong berkembangnya EBT, mobil listrik juga dinilai dapat mengurangi polusi CO2 dengan signifikan bila sudah dimaksimalkan oleh masyarakat luas. ers/Ant/E-10


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Antara

Komentar

Komentar
()

Top