Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kurikulum Pendidikan

SDM Jadi Tantangan Implementasi Kurikulum Merdeka

Foto : Koran Jakarta/M.Ma'ruf

Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendimbudristek), Yogi Anggraena (kiri) dan Anggota Komisi X DPR RI, Putra Nababan (kanan) usai acara Workshop Pendidikan Sosialisasi Kurikulum Merdeka, di Jakarta, Rabu (31/7).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Plt. Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendimbudristek), Yogi Anggraena, menyebut sumber daya manusia (SDM) di satuan pendidikan menjadi tantangan implementasi Kurikulum Merdeka. Adapun saat ini Kurikulum Merdeka telah menjadi Kurikulum Nasional.

"Tantangannya ketersediaan SDM di satuan pendidikan," ujar Yogi, usai acara Workshop Pendidikan Sosialisasi Kurikulum Merdeka, di Jakarta, Rabu (31/7).

Dia mengatakan, saat ini pihaknya tengah mengevaluasi implementasi pilihan pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka. Menurutnya, hal tersebut penting untuk memfasilitasi minat bakat peserta didik.

Yogi menambahkan, implementasi Kurikulum Merdeka sebagai Kurikulum Nasional saat ini masih dan masa transisi. Dengan demikian, masih ada waktu untuk sekolah yang belum mengimplementasikan untuk mempersiapkan diri. "Sekolah menyambut baik pilihan pembelajaran ini. Untuk itu, kemampuan dan minat bakat anak dengan SDM yang tersedia kita jembatani," katanya.

Fokus Kurikulum

Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI, Putra Nababan, menilai, Kurikulum Merdeka relevan untuk peserta didik di setiap jenjenag pendidikan. Menrutnya, Kurikulum Merdeka fokus pada minat dan bakat peserta didik yang mendorong mereka menjadi spesialis.

"Indonesia ini membutuhkan anak-anak Indonesia yang lebih banyak dari menjadi spesialis. Bukan sekedar generalis, mereka adalah anak-anak Indonesia yang betul-betul harus bisa menemukan minat dan bakat mereka," katanya.

Dia menyebut, guru berperan penting dalam implementasi Kurikulum Merdeka. Dengan demikian, guru mesti terus meningkatkan kemampuannya agar bisa mengembangi dinamika peserta didik.

"Di dalam hal ini guru harus mengimbangi. Guru harus bisa mengimbangi anak didiknya, terutama juga dalam mengimbangi hal-hal yang anak didiknya tidak mengerti," tuturnya. ruf/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top