Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Saya Tak Akan Mau Komentar soal Capres-Cawapres

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Sabtu malam akhir pekan kemarin, tiba-tiba Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengirimkan pesan pribadinya. Pesan dikirimkan Tjahjo langsung ke nomor pribadi Koran Jakarta. Isinya, semacam curahan hati.

Dalam pesannya, Tjahjo mengungkapkan, bahwa ia sering ditanya banyak orang, kenapa sebagai Menteri Dalam Negeri, ia sama sekali jarang mengomentari isu calon wakil presiden Jokowi.

"Banyak yang menanyakan kepada saya, kenapa selalu tidak mau komentar terkait hiruk- pikuk terkait Capres dan Cawapres yang berkembang dari hasil survei dan ada yang deklarasikan diri dan juga tidak mau jawab siapa Cawapres yang tepat buat Pak Jokowi yamg sudah didukung banyak parpol untuk Pilpres 2019,"

kata Tjahjo dalam pesannya yang diterima Koran Jakarta via layanan WhatsApp, di Jakarta, Sabtu malam kemarin.

Seperti diketahui, pada hari Sabtu, Tjahjo ada di Palembang untuk menghadiri acara pengukuhan pengurus Ikatan Keluarga Alumni Fisip Universitas Sriwijaya, sekaligus memberikan kuliah umum.

Dalam pesannya, Tjahjo juga mengungkap, banyak yang mempertanyakan kenapa ia jarang komentari itu. Padahal, ia sekarang Mendagri, sekaligus politisi dan mantan Ketua Tim Sukses Jokowi-Jusuf Kalla serta mantan Sekjen PDIP di pemilu legislatif 2014.

"Jawaban saya, posisi saya sekarang sebagai Mendagri mempunyai tugas dan kewajiban sebagai pembantu Presiden adalah bekerja dan bekerja melaksanakan tanggung jawab untuk mencapai garis finish yang telah di tentukan Presiden," katanya.

Kewajiban dia, lanjut Tjahjo, sesuai mandat yang diterima sebagai Mendagri, dan sesuai fungsi jabatan, adalah bekerja sebaik-baiknya untuk masyarakat. Kewajiban seorang menteri melaksanakan amanat Presiden.

Menjaga dan melindungi martabat dan kehormatan kepala negara dan memberikan kelegaan kepada masyarakat.

"Saya tetap akan bekerja mengalir dengan penuh tangguh jawab, seperti air dimana akan terus mengalir sampai muara walau harus melewati bebatuan dan terjalnya batu karang," ujar Tjahjo.

Kata dia, karena di garish finish tidak saja Presiden dan masyarakat yang akan meminta pertanggungjawabannya sebagai pembantu Presiden, tapi juga pertanggungjawaban kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa kelak.

Posisinya sebagai Mendagri pada prinsipnya akan mendukung penuh bosnya di kabinet. Termasuk mendukung pencalonan Jokowi sebagai Presiden.

"Dan saya akan mendukung penuh siapa Cawapres pilihan Pak Jokowi yang didukung partai-partai koalisi pendukung Pak Jokowi," katanya.

Biarlah, kata Tjahjo, sekarang yang berhak komentari capres dan cawapres adalah pimpinan partai politik atau pengamat. Ia sebagai pembantu Presiden, tidak etis ikut berkomentar tentang Capres dan Cawapres. ags/AR-3

Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top