Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, tentang Isu Penjarahan di Lokasi Gempa

"Saya Minta Gubernur Beli Makanan dari Toko yang Tutup untuk Pengungsi"

Foto : ANTARA/Puspa Perwitasari
A   A   A   Pengaturan Font

Untuk mengupas itu, Koran Jakarta mewawancarai Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, yang sedang ada Palu, Sulawesi Tengah. Berikut petikan wawancaranya.

Ada berita yang mengatakan pemerintah mengizinkan warga mengambil barang, terutama makanan dan minuman dari toko yang tutup karena gempa. Sebenarnya seperti apa duduk perkaranya?

Begini, saya perlu jelaskan. Korban tentu memang kekurangan makan. Toko-toko yang ada di kota tutup semua. Itu hari Sabtu. Nah, yang kedua, bantuan makan juga belum turun dari Sabtu itu. Sudah jalan dari Gorontalo, dari Makassar, tapi baru sampai ke lokasi gempa malam hari.

Kemudian, pesawat terbang baru landing dari Jakarta, termasuk Hercules yang ditumpangi Pak Menko Polhukam. Nah dalam rapat posko, saya minta kepada gubernur tolong toko-toko yang jual minuman dan makanan dibeli, dibayar dulu, kita gotong royong untuk diserahkan kepada pengungsi. Diserahkan kepada korban. Itu saja. Itu saya sampaikan terbuka. Nah, distribusinya dikawal sama polisi, Satpol PP. Saya sampaikan kepada Pak Gubernur.

Jadi, instruksi boleh mengambil makanan di toko-toko itu bagaimana?

Jadi itu berita salah. Itu tidak benar. Saya, hari Sabtu dengan Ketua BNPB jam 10 sudah sampai ke sana. Kami keliling, menyedihkan sekali karena ini hampir mengingatkan kita pada suasana di Aceh. Listrik mati, toko tutup semua, bahan bantuan makanan belum tiba, yang sakit di rumah sakit pun takut di dalam gedung karena setiap jam ada gempa kecil juga. Mereka harus di luar.

Maka hasil rapat pertama, dibentuklah namanya satgas di tingkat provinsi, diketuai oleh Pak Danrem. Karena yang kerja mulai pagi sampai tengah malam hanya TNI dan Polri. Mengangkut mayat-mayat dari TNI dan Polri.

Satgas ini tugasnya?

Tugasnya mengkoordinir semua pelaksanaan bantuan- bantuan. Kemudian, tiap kabupaten mulai Donggala dan Palu dipegang oleh Dandim. Kemudian, ada 22 pos pengungsi itu juga dibagi tugas siapa yang mengatur distribusi bantuan makanan, pengobatan, dan sebagainya.

Hari Sabtu itu yang siap TNI-Polri, yang kedua tim medis, bantuan belum masuk. Makanya, saya minta pada Pak Gubernur, " Tolonglah Pak beli kue-kue, biskuit, ataupun air mineral untuk pengungsi, yang sedang sakit, minimal ada buat makan dia. Dari toko toko sekitar."

Kalau soal penjarahan?

Sebetulnya, Sabtu itu saya keliling Palu sampai malam, tidak ada penjarahan. Orang berkumpul di SPBU. Saya, hari Sabtu sampai jam 6 sore, lima SPBU itu orang ngantre. Memang listrik mati sehingga pakai manual, pakai paralon nyedotnya, dan itu bukan penjarahan. Ada petugas, bayar.

Yang kedua, ada semacam mirip Alfamart itu runtuh besar, tapi ada tim dengan tim alat berat sedang menggali karena kemungkinan ada korban di bawah. Korban mengangkat itu kan pasti barang-barang kayak makanan berhamburan keluar, warga mengambil. Apakah itu penjarahan? Kan juga tidak.

Yang ketiga, saya melihat sendiri di Bandara. Bandara mati total, di depan ada toko kecil minumannya bercerai berai, ada pos pengungsian, diambil itu.

Jadi, Sabtu itu enggak ada penjarahan.

agus supriyatna/P-4


Redaktur : Khairil Huda

Komentar

Komentar
()

Top