Satuan Pendidikan Diminta Waspada Hepatitis Akut
Kepala Biro Kerja sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM), Kemendikbudristek, Anang Ristanto
Pemerintah mengharapkan satuan pendidikan untuk tetap tenang terkait dengan penularan hepatitis akut. Meski demikian, protokol kesehatan akan selaras dengan pencegahan di masa pandemi.
JAKARTA - Kepala Biro Kerja sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM), Kemendikbudristek, Anang Ristanto, mengatakan penanganan hepatitis akut misterius mengikuti Surat Keputusan Bersama Empat Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. Warga satuan pendidikan diminta tenang dan melaksanakan anjuran pencegahan penularan hepatitis akut dari pemerintah.
"Protokol kesehatan pencegahan penularan hepatitis akut selaras dengan prokes dalam penyelenggaraan tatap muka terbatas di masa pandemi ini," ujar Anang, dalam acara Forum Merdeka Barat 9, di Jakarta, Senin (23/5).
Anang menyebut, belum ada aturan secara spesifik terkait pencegahan hepatitis akut misterius dan pembelajaran tatap muka (PTM). Pihaknya terus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menindaklanjuti perkembangan kasus hepatitis yang terjadi.
Dia meminta, satuan pendidikan dan dinas pendidikan untuk meningkatkan kewaspadaan. Selain itu, harus juga memperkuat kerja sama dengan orang tua, tenaga kesehatan, fasilitas kesehatan, dan lain sebagainya. "Kami sosialisasi ke dinas terkait, tentang kewaspadaan terkait hepatitis akut misterius," jelasnya.
Lebih lanjut, Anang menuturkan, pihaknya sudah menyiapkan program komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) terkait hepatitis akut misterius dan penyakit menular lainnya. KIE tersebut berisi optimalisasi sekolah membiasakan perilaku hidup bersih sehat serta membangun ekosistem sekolah sehat.
Dia menekankan, Kemendikbudristek berkomitmen menyelenggarakan PTM dengan tetap menjaga kebersihan dan kesehatan warga sekolah dan lingkungan sekolah.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya