Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Laporan PBB

Satu Miliar Jiwa Terancam Kolera

Foto : AFP/OMAR HAJ KADOUR

Pemberian Vaksin I aTenaga kesehatan sedang memberikan vaksin kolera pada seorang anak di Kota Maaret Misrin di Provinsi Idlib, Suriah, pada awal Maret lalu. Pada akhir pekan lalu, PBB memperingatkan bahwa sekitar 1 miliar jiwa di seluruh dunia terancam oleh penyakit kolera.

A   A   A   Pengaturan Font

JENEWA - Satu miliar orang di 43 negara berisiko terkena kolera, pandemi membunuh orang miskin, meskipun pencegahan dan pengobatan relatif mudah, PBB memperingatkan hal ini pada Jumat (19/5) pekan lalu.

PBB melabeli prospek suram ini dengan mengatakan tidak memiliki sumber daya untuk melawan wabah, dan semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk memulai pemberantasan, maka akan semakin buruk situasinya.

Saat ini PBB sedang berupaya menggalang dana bagi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan badan anak-anak UNICEF, sebesar 640 juta dollar AS untuk memerangi penyakit menular itu, seraya memperingatkan bahwa bencana kolera akan terjadi jika tindakan tidak segera ditingkatkan.

"WHO memperkirakan satu miliar orang di 43 negara berisiko terkena kolera," kata Henry Gray, manajer insiden badan kesehatan PBB untuk respons kolera global.

Sepanjang tahun ini, 24 negara telah melaporkan wabah kolera. Negara-negara yang biasanya tidak terkena kolera saat ini justru mewabah dan tingkat kematian kasus penyakit ini jauh melebihi rata-rata 1 dari 100.

Gray menyalahkan peningkatan kasus pada kemiskinan, konflik dan perubahan iklim, serta perpindahan penduduk sebagai pemicunya karena semua itu membuat orang menjauh dari sumber makanan dan air yang lebih aman, dan dari dukungan medis.

"Dengan meningkatnya jumlah negara yang terkena kolera, sumber daya yang tersedia untuk pencegahan dan tanggapan semakin sedikit tersebar," kata Gray dalam jumpa pers.

Perlu Investasi

Kolera tertular dari bakteri yang umumnya ditularkan melalui makanan atau air yang terkontaminasi. Penyakit ini menyebabkan diare dan muntah, dan bisa sangat berbahaya bagi anak kecil.

Jerome Pfaffmann Zambruni, kepala unit darurat kesehatan masyarakat UNICEF, mengatakan peningkatan kasus kolera adalah sebuah peringatan.

"Ada pandemi yang membunuh orang miskin tepat di depan kita dan kita tahu persis bagaimana menghentikannya, tetapi kita membutuhkan lebih banyak dukungan dan lebih sedikit kelembaman dari komunitas global karena jika kita tidak bertindak sekarang, itu akan menjadi lebih buruk," ucap Zambruni.

Meskipun kolera dapat membunuh dalam beberapa jam, penyakit ini dapat diobati dengan rehidrasi oral sederhana, dan antibiotik untuk kasus yang lebih parah. Tetapi banyak orang tidak memiliki akses tepat waktu ke perawatan semacam itu. Wabah kolera pun dapat dicegah dengan memastikan akses ke air bersih dan meningkatkan pengawasan.

"Tapi kekurangan dana untuk respons cepat akan memakan korban jiwa yang bisa diselamatkan. Solusi keseluruhannya adalah investasi jangka panjang dalam infrastruktur air limbah," ungkap Gray. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top