Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Satu Destinasi Rekreasi Keluarga

Foto : koran jakarta/aloysius widiyatmaka
A   A   A   Pengaturan Font

Yogyakarta terus memantapkan diri sebagai salah satu destinasi wisata unggulan negeri ini. Tak heran, setiap sudut wilayah tersebut berlomba-lomba menghadirkan objek turistik. Masyarakatnya cukup kreatif sehingga muncullah beragam area pelancongan.

Salah satu yang tengah naik daun adalah tempat wisata dengan nama lengkap Sindu Kusuma Edupark atau Edupark yang mulai beroperasi akhir 2014. Kalau dilihat sajiannya, Edupark lebih membidik anak-anak atau remaja, walau tanpa menafikan turis dewasa. Edupark memanfaatkan lahan hampir tujuh hektare yang disulap menjadi tempat rekreasi keluarga.

Secara bisnis, Edupark bagian dari Kusuma Agrowisata yang berpusat di Kota Wisata Batu, Jawa Timur. Dari kejauhan, titik destinasi ini bisa dilihat (terutama pada malam hari lewat lampu-lampu) Cakramanggilingan, nama Jawa yang bagi banyak orang lebih mengenalnya sebagai Bianglala, sebagai tertinggi kedua di Indonesia. Tinggi Bianglala ini mencapai 50 meter. Sedangkan Bianglala J-Sky Ferris Wheel berdiri di atas lantai 3 AEON Mall Jakarta diklaim memiliki ketinggian 69 meter.

Setiap pengunjung akan diberi gelang di tangan sebagai penunjuk menuju wahana. Kalau wahana air akan diarahkan ke kiri, sedang permainan-permainan darat harus melewati pintu sebelah kanan. Salah satu andalan Edupark tampaknya memang wahana air. Cukup lengkap permainan airnya. Ada spiral besar dan kecil. Kemudian, ada area khusus anak dengan berbagai luncuran, baik bercerobong maupun terbuka atau curah air.

Ada juga perosotan atau anak tangga. Di sebelahnya terdapat kolam biru bagi anak-anak yang mau meluncur dari cerobong lebih panjang. Yang mau meluncur lewata spiral bisa memilih yang agak pendek atau lebih tinggi. Untuk para pengantar yang tidak mau bermain air, bisa duduk-duduk di pinggir kolam dengan berbagai saung. Meski masuk Kabupaten Sleman, kawasan Edupark juga tak jauh dari Kota Yogyakarta.

Ini memang tempat menyenangkan bagi anak-anak. "Tempatnya enak. Mainnya puas," kata Kinan (6) yang didampingi sang ibu, Eksi. "Mainnya betah banget, gak mau diajak udahan. Saya capek nemani," kata Eksi.

Sama

Wahana lain kebanyakan sama dengan lokasi-lokasi rekreasi seperti ini. Di antaranya, bianglala. Untuk naik mainan ini sebaiknya pada sore, jangan siang hari karena saat ini Yogyakarta seperti daerah lain, tengah musim kemarau. Jadi panas sekali.

Ada juga bom-bom car seperti dimiliki daerah lain. Di sini banyak juga orang dewasa ikut bermain. "Iseng, bisa melepas tawa saat tabrakan," ujar Ade (30) yang mendampingi anaknya yang masih umur balita.

Yang agak unik mungkin wahana "Roti Puter". Bagi pengunjung yang tidak menggunakan tiket terusan harus membayar 10.000 rupiah untuk naik. Disebut roti mungkin karena tempat duduknya sengaja dibuat dalam model-model roti. Gerakan memutar membuat dinamakan muter. Persisnya, tempat duduknya dibuat dalam bentuk cup cakes. Keunikan lain, ini tidak digerakkan bersamaan. Sebab kalau berputar terlalu kencang, tiap pengunjung dapat menghentikan dengan menekan tombol.

Untuk sampai ke sini, masyarakat Jabodetabek dapat naik Garuda Indonesia atau Sriwijaya Air dari Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Adisucipto Yogyakarta. Dari Bandara bisa dilanjut menggunakan kendaraan online sekitar 45 menit untuk sampai lokasi. Hanya, untuk menggunakan taksi online, wisatawan perlu berjalan kaki keluar area bandara. Maklum bandara melarang operasi taksi online. Lokasi persisnya di Jl Jambon, Sinduadi, Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. wid/G-1

Coba Wahana Naik Sepeda "Mabur"

Memang sebagian besar area bermain di Edupark juga ada di tempat-tempat rekreasi daerah lain. Namun begitu, ada juga permainan yang lumayan menantang. Salah satunya adalah "Sepeda Mabur". Permainan atau wahana ini yakni naik sepeda di udara (flying bicyle). Tentu ini bukan sepeda betulan. Wahana tersebut menggoes "bola sepeda" di ketinggian sekitar tiga meter.

Sepeda ini bisa dinaiki dua orang. Keduanya duduk berdampingan sama-sama menggoes agar sepeda bergerak. Di bagian bawah ada semacam roda penggerak yang maju setiap kali digenjot. Irama menggenjot sepeda harus beriringan di antara kedua penumpang.

Jarak tempuh perjalanan di "awan" ini sekitar 100 meter. Untuk mereka yang tidak menggunakan tiket terusan, biayanya cukup terjangkau, hanya 10.000 rupiah. Untuk mereka yang takut ketinggian bisa mengatasi dengan mencoba wahana ini karena tidak terlalu tinggi. Belajar dulu dari tiga meter, lalu nanti cari tempat mainan yang lebih tinggi lagi di tempat lain seperti bianglala. Dengan begitu, mudah-mudahan hiphobia akan hilang pelan-pelan.

Nonton bioskop mungkin tak asing lagi bagi kebanyakan orang. Maka, perlu dicoba yang berbeda seperti Cinema 8D di Edupark ini. Para penonton akan memperoleh pengalaman menakjubkan dari film-film yang ditayangkan. Para pengunjung akan disuguhi tontonan sensasional dengan teknologi yang diimpor dari Korea. Cinema 8D sangat direkomendasikan untuk memperoleh pengalaman pelancongan yang lain dari biasa. Harga tiketnya 30.000 rupiah.

Tempat rekreasi ini cukup representatif untuk tingkat kabupaten. Hanya, belum diketahui hubungan nama dan wahana. Edupark tentu berkaitan dengan pendidikan (edu). Tidak jelas, di mana lebih pendidikannya karena sepertinya seluruh wahana sekadar area untuk rekreasi, tidak ada sarana atau prasarana mendidik. wid/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top