Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Satria Muda Waspadai Kebangkitan Pelita Jaya

Foto : ANTATARA/Akbar Nugroho Gumay
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Satria Muda (SM) Pertamina mewaspadai kebangkitan Pelita Jaya (PJ) pada pertandingan kedua final Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Pertalite 2017-2018 di Hall A Basket Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Kuningan, Sabtu (21/4). Laga kedua itu bakal berat, kendati telah mendapatkan modal dengan memenangi final pertama 73-63 di Britama Arena, Jakarta, Kamis (19/4) malam.

"Pertandingan belum selesai. Masih ada gim kedua," ujar pelatih SM Youbel Sondakh usai pertandingan itu.

Youbel pun berharap, semua pemainnya bisa bermain minimal seperti di pertandingan perdana di mana semua personel SM disebutnya berlaga dengan bagus. Selain itu, dia ingin pemainnya bisa mengendalikan emosi mengingat tingginya tensi pertandingan. Youbel tidak mau situasi seperti ketika melawan PJ di partai perdana final, saat point guard SM Hardianus terpancing emosi dan melakukan protes yang terlalu keras terhadap wasit.

Sikap tersebut menambah pundi-pundi personal foul-nya dalam pertandingan yang membuat pemain 26 tahun itu akhirnya terkena foul out dan dikeluarkan di kuarter keempat. "Semua memang bisa terjadi di final. Berikutnya, sikap seperti itu harus dikendalikan,"ujar Youbel.

Kapten SM Pertamina Arki Dikania Wisnu meminta rekan-rekannya untuk tetap menjaga fokus demi memenangkan laga final selanjutnya dan menjadi kampiun IBL 2017-2018. "Kami harus fokus di gim kedua," tutur Arki.

Kemenangan di gim pertama membuat SM untuk sementara memimpin 1-0 di final yang berformat best of three dan tinggal memerlukan satu kemenangan lagi untuk menjadi juara IBL 2017-2018.

Pertandingan kedua final IBL 2017-2018 akan berlangsung di Hall A Basket GMSB, Kuningan, Jakarta, yang menjadi markas Pelita Jaya. GMSB juga akan menjadi arena untuk laga ketiga, Minggu (22/4), jika kedudukan final imbang 1-1.

Pelatih PJ, Johannis Winar menyebut timnya kalah dari SM karena lawannya lebih percaya diri. "Pemain mereka berlaga dengan nyaman karena sudah punya kepercayaan diri. Seperti Hardianus, yang menembak dari mana saja bisa masuk," ujar Johannis.

Atas kekalahan itu, PJ bertekad membalas kekalahannya di pertandingan pertama. "Kami harus membuat pertandingan ketat sejak awal. Kami ingin bangkit dan merebut gim itu," ujar Ahang. ion/Ant/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Sriyono, Antara

Komentar

Komentar
()

Top