Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Satria Muda Rebut Gelar IBL Pertalite

Foto : ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Point guard Satria Muda (SM) Pertamina Hardianus Langkudu mengatakan dengan diraihnya gelar kampiun Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Pertalite 2017-2018, membuktikan bahwa timnya bukanlah "anak bawang" namun sang juara.

Gelar juara tersebut dipastikan setelah mendapatkan kemenangan kedua final IBL 2017-2018 di partai ketiga di Hall A Basket Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Minggu (22/4) malam, atas Pelita Jaya (PJ) Basketball dengan skor 69-64.

"Saya senang berhasil menang. Ini juga momen balas dendam karena kami sempat diejek anak bawang. Kami membuktikan momen bukan anak bawang, tetapi sang juara," kata Hardianus selepas laga final ketiga.

Dengan diisi sebagian besar pemain muda, SM berhasil membalaskan gagalnya mereka menjuarai IBL 2016-2017 setelah dikalahkan oleh Pelita Jaya 2-1 dengan kemenangan di kandang Satria Muda, Britama Arena.

Menurut Wakil Presiden Satria Muda, Rony Gunawan, suksesnya SM untuk meraih kampiun, buah dari kerja keras tim terutama setelah kekalahan tahun lalu oleh Pelita Jaya.

Pelatih Satria Muda, Youbel Sondakh, mengatakan dengan skuat saat ini, seharusnya dipertahankan untuk musim depan. Youbel menyebut kunci kemenangan timnya di final ketiga hingga keluar sebagai kampiun, adalah padunya permainan seluruh skuat tim.

Gelar IBL Pertamina 2017-2018 sendiri menjadi gelar perdana bagi Youbel sebagai pelatih dari klub basket berbasis Jakarta yang berawal dari kompetisi amatir tersebut. Semasa masih bermain, Youbel pernah mempersembahkan berbagai prestasi, di antaranya berkontribusi membawa Satria Muda menjuarai IBL dalam empat musim beruntun yakni 2006, 2007, 2008 dan 2009.

Pelatih Pelita Jaya Johanis Winar menyebut kekalahan timnya karena telat mengambil momentum di awal laga.

Sementara itu, Power Forward Satria Muda, Jamarr Johnson, menjadi pemain terbaik di partai final atau Most Valuable Player (MVP). ion/Ant/S-2


Redaktur : Sriyono
Penulis : Sriyono, Antara

Komentar

Komentar
()

Top