Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Krisis Industri TPT - PHK dari Industri TPT dan Alas Kaki Capai 114.649 Orang

Satgas Harus Gerak Cepat

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Problem yang dialami industri tekstil tak kunjung terurai, dari dulu masalahnya selalu sama tanpa ada perbaikan.

JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyiapkan sejumlah langkah mitigasi perlambatan industri tekstil danproduk tekstil (TPT) dan alas kaki. Salah satunya dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Krisis Industri Tekstil, Kulit dan Alas Kaki.

"Tugas utama Satgas ini ialah menginventarisasi industri TPT dan alas kaki yang terdampak oleh krisis perekonomian global, serta permasalahan yang dihadapi," ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, di Jakarta, Selasa (8/11).

Selanjutnya, kata Menperin, Satgas menyusun rencana aksi dan strategi mitigasi berdasarkan inventarisasi permasalahan. "Satgas juga berkoordinasi dengan kementerian/ lembaga (K/L) terkait dalam pelaksanaan strategi mitigasi yang diambil tersebut," ucapnya.

Berdasarkan laporan dari sejumlah asosiasi, industri tekstil dan produk tekstil serta alas kaki sedang mengalami kinerja melambat. Hal ini disebabkan penurunan utilisasi di sektor industri serat sebesar 20 persen, spinning sebesar 30 persen, weaving, dan knitting sebesar 50 persen, garmen sekitar 50 persen, pakaian bayi di kisaran 20-30 persen, dan alas kaki sebesar 49 persen. Beberapa perusahaan itu sudah ada yang memangkas jam kerjanya jadi 3-4 hari, yang biasanya 7 hari kerja.

Atas kondisi tersebut, tenaga kerja yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) dari industri tekstil dan garmen dilaporkan mencapai 92.149 ribu orang, sementara dari industri alas kaki sebanyak 22.500 orang. Meski demikian, dari hasil laporan itu, sedang dilakukan crosscheck di lapangan oleh satgas internal Kemenperin maupun lintas kementerian dan lembaga terkait.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top