Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sarri Resmi Pegang Kendali

Foto : AFP/To lga AKMEN
A   A   A   Pengaturan Font

Pelatih baru Chelsea Maurizio Sarri mengaku tak akan ikut campur terkait bursa transfer "The Blues".

LONDON - Masa depan dua bintang Chelsea asal Belgia Eden Hazard dan Thibaut Courtois akan diputuskan oleh dewan klub. Hal itu diungkap pelatih baru "The Blues" Maurizio Sarri Rabu (18/7) waktu setempat.

Pelatih asal Italia berusia 59 tahun itu, berbicara pada pengenalannya setelah ditunjuk sebagai penerus kompatriotnya Antonio Conte. Sarri menegaskan dia tidak akan ikut campur untuk urusan bursa transfer Chelsea.

Itu akan menjadi hal yang nyaman bagi dewan klub yang menjadikannya sebagai salah satu alasan untuk memecat Conte. Meski sukses membawa "The Blues" meraih gelar Liga Inggris pada 2017, protesnya terkait kurang agresifnya pihak klub dalam membeli pemain baru telah membuat daya saing Chelsea menurun.

Hazard dan Courtois bersinar di Piala Dunia. Curtois menjadi peraih penghargaan "The Golden Glove" (penjaga gawang terbaik). Sementara Belgia menempati posisi terbaik mereka di Piala Dunia dengan berada di tempat ketiga. Tapi durasi kontrak kedua pemain itu hampir habis dan telah dikaitkan dengan kepindahan ke Spanyol.

Hazard mengatakan setelah Belgia mengalahkan Inggris 2-0 pada laga play-off perebutan tempat ketiga Sabtu lalu: "Mungkin inlah saatnya untuk menemukan sesuatu yang berbeda." Real Madrid dikabarkan siap untuk membayar 200 juta pound (3,7 triliun rupiah) untuk memboyong playmaker Belgia itu.

Sarri, yang menunjukkan reputasinya saat bertanggung jawab atas Napoli dengan membimbing klub itu meraih posisi runner-up dua kali dan tempat ketiga pada satu musim lainnya, mengatakan tentu saja itu akan menjadi lebih baik untuk menjaga pemain terbaik tetap bertahan.

"Jelas kami selalu ingin menyimpan semua pemain terkuat," ujar Sarri, yang memulai sesi wawancara dalam bahasa Inggris tetapi kemudian beralih ke bahasa Italia.

"Inilah yang diinginkan setiap pelatih dan ini adalah apa yang ingin dilakukan oleh klub mana pun. Kami harus melihat bagaimana pasar transfer berlangsung selama beberapa hari ke depan," sambungnya.

"Saya pikir saya adalah salah satu dari sedikit pelatih yang bosan dengan bursa transfer. Saya tidak ingin membicarakan tentang bursa transfer dan saya tidak tertarik dengan itu," tandasnya.

Sarri menggambarkan Hazard sebagai salah satu dari dua atau tiga pemain teratas di Eropa dan mengatakan ingin bertemu dengannya. Hazard sendiri saat ini sedang berlibur dan Sarri mengaku hanya meneleponnya tidak akan cukup.

"Berbicara lewat telepon tanpa saling menatap mata tidak akan memberi saya kepastian apapun. Saya ingin bertemu mereka secara langsung," jelas Sarri.

Tantangan Sulit

Sarri yang merupakan mantan bankir itu mengatakan dia menerima pekerjaan sebagai pelatih Chelsea dengan pikiran terbuka. Dia juga tidak meminta saran kepada penggantinya di Napoli yang juga mantan pelatih Chelsea Carlo Ancelotti. Sejak diambil alih oleh Roman Abramovich pada 2003, posisi pelatih Chelsea selalu berada di bawah tekanan.

Sarri yang belum pernah memenangkan trofi apapun, memuji Conte atas apa yang telah dicapai dalam dua tahun bersama Chelsea. Conte memenangkan Piala FA musim lalu, tetapi gagal mengamankan tempat bagi Chelsea di Liga Champions musim ini.

"Ini adalah pasca Piala Dunia. Akan memakan waktu lama untuk membangun cara bermain yang sedikit berbeda. Semua hal baik yang ditinggalkan Antonio Conte harus ditiru. Itu tak boleh diubah," tandasnya.

Chelsea juga menunjuk Gianfranco Zola sebagai asisten pelatih untuk Sarri. Penunjukan itu menandai kembalinya Zola ke klub tempat dia menghabiskan tujuh tahun sebagai pemain.

Zola yang kini berusia 52 tahun itu, bermain untuk Chelsea sejak 1996 hingga 2003. Dia mencetak 80 gol, termasuk dalam kemenangan di final Piala Winners Eropa 1998. Dia juga memenangkan Piala Super, dua Piala FA dan Piala Liga. ben/AFP/S-1

Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top