Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sarana dan Prasarana Angkutan Masalah Jadi Perhatian Ditjen Perhubungan Darat

Foto : ISTIMEWA

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi

A   A   A   Pengaturan Font

Untuk mewujudkan konektivitas antar wilayah, diperlukan dukungan baik sarana maupun prasarana transportasi yang baik. Dan saat ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Darat siap memberikan perhatian yang lebih demi kenyaman dan keamanan penumpang.

"Untuk membuat konektivitas dan aksesibilitas antar kota semakin baik, jadi jika sebuah moda transportasi berhenti di suatu simpul, maka harus ada kelanjutannya, ada feedernya," kata Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi usai membuka kegiatan Dialog Publik Konektivitas Membangun Bangsa di Semarang, belum lama ini.

Ia menambahkan Menteri Perhubungan menekankan untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan moda transportasi angkutan berbasis jalan, baik sarana dalam arti kendaraannya, ataupun prasarana dalam arti terminalnya, dan pihaknya harus mengejar ketertinggalan dibanding bandara dan stasiun kereta. Menurut Budi, selain secara fisik infrastrukturnya, terminal bus juga akan dibenahi sistemnya.

Tuntutan masyarakat terkini, menginginkan adanya efektifitas dan efisiensi dalam pelayanan di terminal. Jadi pembayaran cashless, harus mulai dilaksanakan.

"Di tahun 2020 kami akan memperbaiki 38 terminal di Indonesia, memang yang paling banyak memang ada di Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur, namun di luar Jawa ada juga. Selain itu, angkutan massal perkotaan juga akan dibenahi. Skema buy the service akan dikembangkan. Pemerintah akan menyediakan anggarannya, kemudian masyarakat yang akan menerima manfaatnya," katanya.

Baca Juga :
Pasar Masih Sepi

Polusi Udara

Belakangan ini, kata Budi polusi udara di Jakarta juga menjadi perhatian, kualitas udara di Jakarta menjadi semakin buruk. Hal tersebut disebabkan juga karena jumlah kendaraan bermotor yang semakin banyak.

"Kalau kita ingin mengurangi pencemaran udara, kita juga ingin kualitas transportasi semakin efektif dan efisien, hemat penggunaan bahan bakar, saya mengajak masyarakat mendukung pemerintah dengan menggunakan angkutan umum. Pemerintah secara bertahap memperbaiki angkutan umum, diharapkan masyarakat juga membiasakan diri menggunakan angkutan umum," lanjutnya.

Dialog Publik yang diikuti oleh sekitar 500 peserta yang terdiri dari mahasiswa, komunitas sepeda motor, netizen, dan generasi milenial tersebut dimaksudkan untuk mengedukasi masyarakat terkait program- program yang telah dilakukan pemerintah khususnya pada sektor transportasi darat.

mza

Komentar

Komentar
()

Top