Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Samudra Pasifik akan Lenyap Ketika Superbenua Baru Terbentuk

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Ketika Superbenua Pannotia terpecah sekitar 540 juta tahun yang lalu, Samudra Panthalassa mulai meluas dan mengambil keseluruhan luas Samudra Pan-Afrika dan Mirovoi yang merupakan pendahulunya. Panthalassa terus meluas hingga pembentukan Pangea dan pada akhirnya, ia menjadi superlautan dan hampir mengambil 70 persen permukaan Bumi selama mesozoikum.

Menurut Hobart M. King, PhD, PhD dalam artikel berjudulPangea Supercontinent - Pangaea Supercontinentyang diterbitkan di lamanGeology, pada awal periode Jurasik, Pangea mulai terfragmentasi, akhirnya Panthalassa mulai menyusut dan lempeng Samudra Pasifik mulai terbentuk sekitar 200 juta tahun yang lalu, melalui pergerakan lempeng tektonik dari konveksi mantel, dan berisi litosfer termuda yang secara langsung dapat membatasi sejarah geodinamika Bumi mengelilingi Pangea.

Perpecahan membentuk dua benua, Laurasia dan Gondwana, sekitar 140 juta tahun lalu Samudra Atlantik terbentuk, dan benua mulai terpecah. Pada masa senozoikum, Panthalassa akhirnya bubar dan sisa-sisa samudranya masih bisa ditemukan di seluruh penjuru samudra dunia. Sementara itu, bagian terbesar Panthalassa saat ini, Samudra Pasifik hanya mengambil lebih dari 40 persen bagian superlautan tersebut, yang artinya Panthalassa sangatlah besar.

Sementara itu menurut penelitian, ahli geologi di Universitas Utrecht di Belanda, Lydian Boschman, bersama rekannya Douwe van Hinsbergen dalam laporannyadi Science Advancesedisi 27 Juli 2016 menyatakan bahwa Samudra Pasifik lahir dari kejang geologis mulai 190 juta tahun yang lalu.

Saat itu Bumi terkoyak dan lava segar menyembur dari bawah. Dalam riset keduanya menawarkan detail tentang kelahiran di dasar laut ini. Mereka menemukan apa yang terjadi jauh lebih kompleks daripada yang diperkirakan para peneliti.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top