Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebersihan Laut

"Sampah Plastik adalah Masalah dan Suatu Ancaman Besar"

Foto : ISTIMEWA

Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil KKP, Muhammad Yusuf

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) meminta pelaku usaha untuk menjaga kebersihan laut dari sampah plastiK. Hal itu juga penting untuk menjaga kebersihan terumbu karang.

Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, Ditjen Pengelolaan Ruang Laut KKP, Muhammad Yusuf, mengungkapkan work from home telah membawa perubahan perilaku terhadap peningkatan konsumsi plastik. Karenanya diperlukan kebijakan bagi perusahaan untuk menggunakan plastik daur ulang yang lebih ramah lingkungan sehingga dapat mengurangi sampah plastik.

"Sampah plastik adalah masalah dan suatu ancaman besar. Perlu memperkuat pengawasan daerah agar sampah di daratan tidak bocor ke laut," tegasnya di Jakarta, Senin (11/5/2020).

Yusuf juga mengapresiasi setiap langkah disiplin yang dilakukan dan upaya menghormati lingkungan. ''Mengubah perilaku itu sangat sulit, apalagi bagi orang dewasa. Maka dari itu, perilaku disiplin dan menjaga lingkungan perlu dipupuk sejak dini (PAUD dan TK) sehingga anak-anak sadar tentang kebersihan di lingkungannya,'' ujar Yusuf.

Terumbu karang merupakan rumah bagi ikan. Hari Terumbu Karang Nasional diperingati setiap 8 Mei. Laporan United Nations Development Programme pada 2016 menyebutkan, RI menyumbang sebagian besar dari Coral Triangle, yaitu area yang memuat 76 persen spesies koral dunia dan 37 persen spesies ikan karang dunia.

Sekitar 54 persen sumber protein hewani Indonesia dipasok dari ikan dan makanan laut. Indonesia mensuplai 10 persen dari komoditas perikanan global, namun kehidupan laut indonesia dalam keadaan terancam oleh overfishing dan berkurangnya stok yang ada.

Dijelaskan Yusuf jika arana kesehatan APD yang digunakan oleh masyarakat dan tenaga medis seperti masker dan sarung tangan sekali pakai termasuk dalam kategori limbah bahan beracun dan berbahaya (B3).

Jumlah jenis sampah berbahaya dari limbah medis yang terus bertambah tersebut berpotensi menyebabkan penyebaran penyakit, meningkatkan risiko yang membahayakan keselamatan dan kesehatan umum. "Untuk itu, menggunakan kemasan guna ulang dan mencucinya dengan sabun lebih baik dibanding plastik sekali pakai yang dapat turut menyebarkan virus jika tidak dipilah dan kelola dengan baik,"pungkas Yusuf. ers/AR-2

Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top