Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Alimentaria Barcelona 2018

Sambutan Hangat Spanyol untuk Produk Indonesia

Foto : dok. KBRI Madrid
A   A   A   Pengaturan Font

Nilai ekspor produk makanan dan minuman Indonesia ke pasar Eropa, khususnya Spanyol, masih sangat terbuka untuk ditingkatkan. Ini terbukti dari apresiasi positif yang diperoleh delegasi Indonesia yang ikut berpartisipasi dalam Pameran Internasional Dwitahunan Alimentaria dan Alimentaria Expo Halal 2018, yang berlangsung di Barcelona-Spanyol, 16-19 April.

Pameran Alimentaria 2018 yang digelar di Fira de Barcelona, Gran Via, dibuka Menteri Kesehatan, Layanan Sosial dan Kesetaraan Spanyol, Dolors Montserrat. Pada kesempatan itu hadir pula Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Madrid, Adi Priyanto, yang memfasilitasi partisipasi Indonesia di ajang Alimentaria. Paviliun Indonesia menempati stand berukuran 85 meter persegi yang berlokasi di Hall 1 F 644.

"Dukungan KBRI bagi para pengusaha Indonesia yang berani masuk pasar internasional juga dimaksudkan untuk mendapatkan masukan tentang perkembangan tren produk bahan makanan di pasar internasional sehingga produk makanan Indonesia bisa meningkatkan dan menyesuaikan produksinya sesuai perkembangan pasar internasional, " kata Adi.

Adi mengingatkan, pasar Eropa sangat sensitif terhadap produk bahan makanan. Pada Alimentaria 2018 misalnya, ia melihat perkembangan permintaan terhadap produk makanan dengan bahan dasar organik dan 'glutten free'. Sementara pada Alimentaria 2016 permintaan lebih ke produk makanan yang 'mono sodium glutamate free', atau tidak menggunakan micin. "Menjadi tugas KBRI untuk menyikapi setiap perkembangan permintaan di luar dan menyampaikannya kepada pengusaha di Indonesia, " lanjutnya.

Bicara pasar Spanyol, Atase Perdagangan KBRI Madrid, Elisa Rosma mengatakan, terdapat potensi besar dengan kekuatan sebanyak 46 juta penduduk dan lebih dari 82 juta wisatawan asing.

Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Barcelona memanfaatkan ajang Pameran Alimentaria sebagai upaya berkelanjutan untuk membuka peluang pasar produk Indonesia ke seluruh dunia, utamanya pasar Spanyol.

Khusus pasar Spanyol, lanjut Elisa, masih terbuka peluang yang sangat besar untuk produk makanan dan minuman serta kopi. "Pada 2017, Indonesia mengekspor produk makanan dan minuman serta kopi sebesar 65,9 juta dolar AS. Mengalami kenaikan sekitar 103 persen dibandingkan 2016 yang hanya 32,4 juta dolar AS," tuturnya.

Sementara itu, Kepala ITPC Barcelona, Deden Muhammad Fajar Shiddiq mengatakan, keikutsertaan Indonesia untuk keempat kalinya dalam Pameran Alimentaria ini sangat diapresiasi kalangan importir dan distributor, karena menunjukkan keseriusan Indonesia untuk menjaga rantai pasok produknya di pasar internasional. "Bersyukur, gayung bersambut. Para importir menyambut baik kehadiran 10 perusahaan Indonesia yang siap masuk ke pasar internasional, " ujarnya.

Pameran Halal Expo

Sementara itu, di Alimentaria Halal Expo, kata Deden, Indonesia diwakili Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Riau. Mereka menampilkan perusahaan Panca Rasa Pratama dengan produk teh celup dan PT Peaberry Mandiri Resources dengan kopi.

Untuk edisi tahun ini, Pameran Alimentaria diselenggarakan bersama Hostelco, yakni Pameran Peralatan Internasional untuk Katering, Perhotelan dan Kolektiviti.

Kombinasi kedua pameran ini menyatukan penawaran terlengkap lintas produk yang diikuti 4.500 perusahaan dari lebih 70 negara yang memamerkan makanan, keahlian memasak, dan profesional katering hotel di lebih dari 100.000 meter persegi ruang pameran. Panitia menyatakan, jumlah pengunjung mengalami peningkatan dari penyelenggaraan 2016 yang sebesar 100.000 orang menjadi 150.000 orang.

Seperti halnya perusahaan-perusahaan lain yang memanfaatkan Pameran Alimentaria untuk 'launching' produk, Kopinusa yang berpartisipasi dalam pameran ini dengan dukungan Bekraf, menyambut baik undangan KBRI Madrid dan ITPC Barcelona untuk memperkenalkan beberapa produk Indonesia.

Ketua Kopinusa, Iwan Manasa, mengatakan selain kopi kapsul produksi Kopi Tanah Air Kita, Kopinusa juga memperkenalkan briket arang kelapa dari Yogyakarta produksi CV Cakrawala Multi Prima, gula kelapa organik dari Purbalingga serta kayu manis dengan aroma dan rasa unik dari Kerinci, yang telah menarik banyak 'buyer' dari berbagai negara.

Direktur Pengembangan Bisnis Kopinusa, Yuni Mustani menambahkan, dengan mengikuti Alimentaria dan bertemu langsung dengan professional buyers pihaknya menjadi lebih mengerti dinamika selera pasar. "Sedangkan, kita tahu, dalam aktivitas bisnis, dinamika pasar inilah yang terkadang sulit dipahami," ujar Yuni.

Diwakili Sepuluh Perusahaan

Pameran Internasional dwitahunan Alimentaria dan Alimentaria Expo Halal 2018 di Barcelona, Spanyol, dengan menghadirkan sepuluh perusahaan produsen makanan dan minuman.

Selain dihadiri Menteri Kesehatan, Layanan Sosial dan Kesetaraan, Pameran Alimentaria 2018 juga dihadiri Direktur Jenderal Industri Pangan, Fernando Burgaz serta Walikota Hospitalet, Núria Marín.

Indonesia diwakili oleh PT. Pondan Pangan Makmur dengan produk tepung olahan, Group Dua Kelinci dengan panganan kecil dan kacang, PT. Mayora dengan minuman kemasan kopi dan permen, Kopi Nusa dengan produk kopi gourmet dan kayu manis, Sosro dengan minuman kemasan teh, PT. Indofood tbk untuk produk bumbu dan mi instan, Mensa group dengan produk minuman herbal dan makanan kesehatan, Coco Sugar untuk produk gula kelapa organik.

Di samping itu, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Riau juga hadir dengan perusahaan Panca Rasa Pratama dengan produk teh dan PT. Peaberry Mandiri Resources dengan kopi Indonesia.

KBRI Madrid melalui Atase Perdagangan dan ITPC Barcelona berpartisipasi pada pameran internasional ini sebagai upaya aktif Indonesia untuk terus membuka peluang pasar produk Indonesia ke seluruh dunia, dan khususnya Spanyol. Melihat potensi Spanyol dengan pasar sebanyak 46 juta lebih penduduk dan pasar wisatawan yang selalu naik dari tahun ke tahun seperti pada 2017 mencapai 82 juta orang.

"Keikutsertaan ini diharapkan dapat mendukung promosi produk Indonesia sekaligus meningkatkan nilai ekspor produk makanan dan minuman Indonesia ke Spanyol," ujar Fajar Shiddiq.

KBRI Madrid mengharapkan melalui pameran ini kalangan pengusaha Spanyol lebih tertarik terhadap produk makanan Indonesia, sehingga pameran ini membawa dampak kongkrit bagi peningkatan perdagangan dan memperkuat diplomasi ekonomi Indonesia.

sur/R-1

Komentar

Komentar
()

Top