Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Saling Rebut Pasar Daring Indonesia

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Para investor kini bersedia bersusah payah mengatasi persoalan logistik demi pasar Indonesia yang menjanjikan. Sejak 2015, nilai barang yang dijual secara dalam jaringan (daring) atau online meningkat dua kali lipat setiap tahun, dan sekarang menjadi 8-12 miliar dollar AS. Hanya sekitar 15 persen dari 265 juta masyarakat Indonesia diyakini telah melakukan aktivitas belanja daring, dan akan terus meningkat seiring peningkatan penggunaan internet, dan perbaikan taraf hidup.Laporan Google dan Temasek memperkirakan pasar daring Indonesia bernilai 53 miliar dollar AS pada 2025.

Persaingan di antara platform penyedia lapak penjual semakin sengit. Dengan Amazon yang belum masuk Indonesia, dua perusahaan lokal, Tokopedia dan Bukalapak, tak terbendung perkembangannya. Sementara perusahaan regional yang didukung Tiongkok juga mulai masuk, salah satunya adalah Shopee, anak perusahaan Sea yang berbasis di Singapura, sebuah perusahaan publik di bawah Tencent, di bawah raksasa internet asal Tiongkok. Selain itu ada Lazada, perusahaan e-commerce yang dimiliki oleh Alibaba. Keduanya tertarik dengan pasar Indonesia yang menggiurkan.

Tokopedia, Shopee dan Bukalapak, memperoleh sebagian besar pendapatan dari menjual ruang iklan di platform mereka , dan dari layanan tambahan, seperti analisis data. Bukalapak juga membebankan komisi ke beberapa merek besar, dan hanya perusahaan ini yang terbuka soal keuntungannya di Indonesia.

Setiap perusahaan memiliki keunggulan masing-masing. Tokopedia dengan jangkauan dan kemitraan dengan perusahaan logistik lokal yang mencapai 93 persen dari 7 ribu kabupaten di Indonesia. Desember lalu perusahaan itu memperoleh pendanaan dari SoftBank sebesar 1.1 miliar dollar AS. Tokopedia tumbuh lebih cepat daripada pasar, antara 2017 dan 2018 penjualan di platformnya meningkat empat kali lipat.

Tokopedia dan Bukalapak banyak menonjolkan nilai-nilai kearifan lokal, nilai yang tidak dimiliki oleh perusahaan trabsportasi daring Uber, hingga melepas bisnisnya ke Grab. "Pengusaha lokal telah mengalami masalah yang mereka coba selesaikan," kata seorang investor di Bukalapak.

Lazada telah bertaruh besar untuk bisnis mereka di Indonesia. Perusahaan itu memiliki salah satu gudang terbesar, di kawasan pinggiran Jakarta. Sebanyak seribu karyawan bertugas mengirim ribuan barang, mulai dari bahan makanan hingga laptop. Lazada memiliki sembilan gudang serupa di seluruh Indonesia, dan berencana untuk membangun lebih banyak. Perusahaan itu menawarkan biaya pengiriman yang lebih cepat, dan lebih murah. "Jaringan penjualannya mencapai 80 persen dari wilayah Indonesia," kata Kepala Divisi Logistik Lazada, Ashwath Ramesh.

Pertempuran di antara perusahaan-perusahaan sekarang terjadi pada pangsa pasar.economist/SB/AR-2

Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top