Saka Ingin Semua Orang Perangi Pelecehan Rasial
Bukayo Saka
LONDON - Pemain sayap Inggris, Bukayo Saka mengatakan di platform media sosial Instagram, I, dan Facebook bahwa semua orang harus berbuat lebih banyak untuk memerangi pelecehan rasial. Hal itu diungkap Saka setelah dirinya menjadi sasaran karena gagal mengeksekusi penalti di final Piala Eropa 2020.
Setelah tendangan penalti pemain berusia 19 tahun itu digagalkan oleh Gianluigi Donnarumma untuk memastikan kemenangan Italia di Wembley pada hari Minggu, bintang Arsenal itu menjadi sasaran pelecehan rasial bersama dengan rekan setimnya Marcus Rashford dan Jadon Sancho, yang juga gagal mengeksekusi penalti.
"Di platform media sosial Instagram, Twitter dan Facebook, saya tidak ingin ada anak atau orang dewasa menerima pesan kebencian dan menyakitkan yang saya, Marcus, dan Jadon terima pekan ini," ujar Saka dalam sebuah posting-an di Twitter, Kamis (15/7) waktu setempat.
"Saya langsung tahu jenis kebencian yang akan saya terima, dan itu adalah kenyataan yang menyedihkan bahwa platform kuat Anda tidak cukup berbuat untuk menghentikan pesan-pesan ini," sambungnya.
"Tidak ada tempat untuk rasisme atau kebencian dalam bentuk apa pun di sepak bola atau di area masyarakat mana pun," tandasnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya