Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sail Sabang 2017, Pintu Menuju Golden Triangle Sabang-Phuket-Lengkawi

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

I ndonesia negara maritim, 70% wilayahnya adalah lautan. Sejarah nenek moyang bangsa ini juga dikenal sebagai pengarung samudra, sebagai bangsa bahari. Sail Sabang 2017 adalah pintu masuk membangun wisata berbasis bahari. Menpar Arief Yahya biasa mengulang kata-kata Presiden Joko Widodo, bahwa bangsa kita lahir dalam suasana kepulauan. Lebih dari 17 ribu pulau, sehingga tradisi melaut sudah terbangun sejak lama. Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit pun membangun Nusantara sebagai kesatuan, terhubung oleh pantai, selat, laut dan samudera.

Dulu, bangsa Indonesia pasti hebat di darat kuat di laut. Memang, dalam perjalanannya, tradisi darat lebih dominan. Sejak Karnaval Kemerdekaan 2015 di Pontianak, Presiden Jokowi mulai membangkitkan tradisi bahari itu. Dari sisi pariwisata, Menpar Arief Yahya menterjemahkan dengan menghidupkan Wisata berbasis bahari.

Karena selama ini, sumbangan bahari dalam pariwisata nasional masih terlalu kecil, hanya 1% saja. Padahal, kekuatan bahari Indonesia begitu luas dan mengagumkan. Sail Sabang 2017 kali ini adalah sail dengan sentuhan wisata bahari. Namanya pariwisata, kata Menpar Arief Yahya, harus menciptakan bisnis baru, agar bisa sustainable dan berdampak ekonomi ke depan.

Karena itu, lebih banyak mengundang perahu pesiar alias yacht, berlabuh di Sabang 2017 ini. Menpar Arief bahkan sudah menandatangi MoU dengan Phuket dan Langkawi, agar pasca Sail Sabang 2017, ada nilai ekonomi dan meng-create bisnis baru berbasis wisata bahari. "Golnya, ada jalur regatta yang rutin dari Sabang Langkawi Phuket, segitiga yang ke depan akan membangun opportunity baru," tutur Menpar Arief yang asli Banyuwangi itu.

Harus diakui, Indonesia adalah pemain baru di Marine Tourism, terutama di dunia yacht dan super yacht. Dulu, yacht sangat kecil, karena regulasi yang susah. Lalu ada kebijakan pencabutan CAIT, sehingga izin yacht yang hendak masuk ke Indonesia, lebih cepat. "Dari sebelumnya 3 Minggu ke 3 jam! Kita ingin seperti Singapore, yang hanya 1 jam," kata Arief Yahya.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top