Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sabalenka dan Pegula Menang

Foto : edro PARDO / AFP

Aryna Sabalenka

A   A   A   Pengaturan Font

CANCUN - Petenis peringkat teratas, Aryna Sabalenka, semakin dekat mempertahankan mahkota nomor satu dunia hingga akhir tahun. Peluang itu terbuka, setelah Sabalenka mampu mengalahkan petenis Yunani, Maria Sakkari, dalam pertandingan pembuka penyisihan grup Final WTA, Senin (30/10).

Petenis berusia 25 tahun asal Belarusia yang merebut gelar Australia Open tahun ini mengalahkan Sakkari 6-0, 6-1 dalam ajang akhir musim di Cancun, Meksiko. Dia menang setelah bertanding selama 74 menit. "Tidak semudah yang ditunjukkan skor," ujar Sabalenka. Dia hanya mencoba tetap fokus dan mengendalikan pertandingan.

Petenis Amerika, Jessica Pegula, mengalahkan petenis Kazakhstan, Elena Rybakina 7-5, 6-2 dalam 83 menit dalam pertandingan penyisihan grup tunggal lainnya di lapangan keras luar ruangan. Dua grup yang terdiri dari empat pemain akan bersaing dalam pertandingan round-robin hingga Jumat. Dua petenis teratas setiap grup ke semifinal hari Sabtu. Final diadakan hari Minggu.

Sabalenka berusaha menahan penghuni peringkat kedua Iga Swiatek agar tak merebut posisi nomor satu. Swiatek adalah juara bertahan Prancis Open dari Polandia. Swiatek merebut mahkota nomor satu akhir tahun lalu. Swiatek adalah pemenang empat Grand Slam.

Sabalenka dapat mempertahankan posisi teratas hingga akhir tahun bila menang 2-1 di babak penyisihan grup. Selain itu, Sabalenka juga harus mencapai final, tidak penting hasil yang diraih Swiatek. Kemenangan Sabalenka memastikan Swiatek harus meraih gelar juara agar berpeluang menduduki posisi teratas akhir tahun.

Sabalenka menjadi runner-up US Open bulan lalu dan mencapai semifinal Wimbledon dan Prancis Open. Dia juga memenangkan gelar WTA tahun ini di Madrid dan Adelaide. Sabalenka menjadi petenis nomor satu dunia setelah melaju ke final US Open September lalu. Sabalenka mengakhiri dominasi Swiatek di peringkat satu dunia selama 75 pekan, sejak April 2022.

"Sungguh bagus untuk mencapai salah satu tujuan. Tapi saya masih perlu bekerja keras dan menampilkan permainan terbaik," ujar Sabalenka. Ketika mencapai nomor satu, dia merasa memiliki target besar yang harus dicapai.

Di pertandingan lain, Pegula memenangkan 10 dari 12 game terakhir atas Rybakina. Dari statistik pertandingan, Rybakina menyelesaikan laga dengan 35 kesalahan sendiri. Sementara itu, Pegula lebih terkendali dan efisien dengan 16 kali kesalahan sendiri.

Rybakina melakukan beberapa kesalahan, sehingga Pegula memanfaatkannya. Pegula mulai melakukan servis sedikit lebih baik setelahnya. Dia bisa membaca servis Rybakina dan mulai menemukan ritme. "Saya hanya memanfaatkan peluang," tandas Pegula yang kini memiliki catatan menang kalah 6-0 saat melawan petenis sepuluh besar dunia.

Hasil kali ini juga merupakan kemenangan keempat berturut-turut atas petenis sepuluh besar. Ini memperpanjang rekor terbaik pribadinya.

Turnamen ATP

Jannik Sinner dari Italia memenangkan gelar ATP keempatnya musim ini setelah mengalahkan Daniil Medvedev 7-6 (9/7), 4-6, 6-3 dalam laga final di Wina, Senin dini hari WIB. Sinner mengalahkan Medvedev untuk kedua kalinya dalam tiga pekan terakhir. Sebelumnya, dia juga menang atas petenis Russia itu di final Beijing awal Oktober.

"Ini membutuhkan kekuatan mental dan fisik. Kami berdua melakukan servis dengan sangat baik di set pertama," ujar Sinner. Kemudian, Sinner yang berada di peringkat keempat dunia meningkatkan levelnya di set terakhir. Akhirnya dia mengalahkan Medvedev untuk merebut gelar ke-10 dalam karirnya.

"Di set ketiga, saya mencoba untuk sedikit meningkat. Saya mendapat banyak break point, tapi tidak bisa memanfaatkannya. Pelan-pelan kemudian akhirnya saya mampu memanfaatkannya," tandas Sinner. Kedua pemain tersebut mengikuti undian untuk Paris Masters pekan ini. Sinner dan Medvedev telah lolos ke Final ATP di Turin.

Dari ajang lain yang berlangsung di Basel, Swiss, Felix Auger-Aliassime dari Kanada berhasil mempertahankan gelarnya dengan kemenangan 7-6 (7/3), 7-6 (7/5) atas Hubert Hurkacz di final. Itu merupakan gelar pertamanya sejak mengangkat trofi yang sama di Swiss 12 bulan lalu.

"Saya pasti kembali. Saya membiarkan raket berbicara. Itu selalu menjadi moto karier," ujar Auger-Aliassime. Dia yakin bisa menjadi pemain top sejak masih kecil. Namun, ada banyak keraguan tahun ini mengenai penampilannya.

Auger-Aliassime gagal memenangkan beberapa pertandingan dalam 12 turnamen berturut-turut. Dia mencapai perempat final di Tokyo pekan lalu. Namun, dia kalah dalam putaran pertama di Roland Garros, Wimbledon, dan US Open.

"Saya senang bisa membuktikan masih termasuk di antara pemain terbaik dunia. Saya bisa bermain di level ini dan tidak pernah meragukannya," tandasnya. Kekalahan Hurkacz menggagalkan upaya petenis Polandia itu untuk mencapai Final ATP kedua kalinya dalam tiga tahun terakhir.

Hurkacz berada di urutan sembilan dalam perebutan tempat yang hanya untuk delapan pemain. Dia berpeluang memperkecil jarak dengan Holger Rune di tempat kualifikasi terakhir menjadi 15 poin, jika menang. ben/AFP/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra, AFP

Komentar

Komentar
()

Top