Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Persenjataan Nuklir I AS Minta Russia Lucuti Misil Penjelajah Novator 9M729

Russia Siap Selamatkan INF

Foto : AFP/Kirill KUDRYAVTSEV

Penegasan Lavrov l Menteri Luar Negeri Russia, Sergei Lavrov, saat menyampaikan konferensi pers tahunan di Moskwa, Rabu (16/1). Dalam pidatonya, Menlu Russia itu menegaskan kesiapan Russia untuk berunding dengan AS terkait upaya menyelamatkan perjanjian INF.

A   A   A   Pengaturan Font

Russia menyatakan kesiapan untuk menyelamatkan perjanjian pengendalian persenjataan nuklir INF setelah AS mengancam keluar dari perjanjian itu pada 2 Februari mendatang, dan meminta Eropa mau membujuk AS.

MOSKWA - Russia pada Rabu (16/1) menyatakan bahwa mereka siap untuk berunding dengan Amerika Serikat (AS) untuk menyelamatkan perjanjian pengendalian persenjataan nuklir dan meminta Eropa agar membantu jika perundingan bilateral mengalami kegagalan.

Ketegangan telah terjadi selama berbulan-bulan atas nasib Perjanjian Senjata Nuklir Jarak Menengah (Intermediate-Range Nuclear Forces/INF) yang diteken pada 1987 oleh Presiden AS, Ronald Reagan, dan pemimpin Soviet, Mikhail Gorbachev.

Presiden AS, Donald Trump, sebelumnya telah mengancam akan keluar dari kesepakatan itu dan Presiden Russia, Vladimir Putin juga mengancam akan melakukan perlombaan senjata baru dengan mengembangkan persenjataan yang tadinya dilarang dalam perjanjian INF jika perjanjian itu diakhiri AS, serta mengatakan Eropa akan jadi korban utamanya dari perlombaan persenjataan nuklir itu jika AS menempatkan persenjataan nuklir di wilayah Eropa.

Kesiapan Russia untuk berunding dengan AS demi menyelamatkan perjanjian INF disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Russia, Sergei Lavrov, setelah pejabat dari kedua negara memulai perundingan baru di Jenewa, Swiss. "Kami masih berupaya menyelamatkan perjanjian INF," kata Menlu Lavrov.

Dalam pernyataannya, Menlu Russia juga menyerukan negara-negara Eropa agar membantu untuk mempengaruhi AS dengan mengatakan bahwa mereka memiliki andil yang cukup besar dan tak boleh jadi "pengekor" dari sikap AS.

Bulan lalu, Washington DC mengatakan akan mundur dari perjanjian INF dalam kurun waktu 60 hari jika Russia tak melucuti misil-misil yang diklaim AS telah melanggar isi dari kesepakatan.

Dalam pernyataannya, Menlu Lavrov pun mengatakan bahwa Washington DC mempertahankan logika bahwa "kami telah melanggar perjanjian dan mereka tidak melakukan pelanggaran".

Dalam pertemuan di Jenewa, diplomat AS dan Russia memang saling menyalahkan karena telah mendesak perjanjian INF kearah keruntuhan. Diplomat Russia dalam pernyataannya mengatakan bahwa AS siap keluar dari kesepakatan INF pada 2 Februari mendatang.

Sementara itu Wakil Menteri Pengendalian Senjata dan Keamanan Internasional AS, Andrea Thompson, mengatakan pertemuan di Jenewa amat mengecewakan dan Russia berkilah tak melakukan pelanggaran.

Kesepakatan Lain

Dalam kesempatan yang sama, Menlu Lavrov juga mengungkapkan harapan agar kedua negara bisa menyelamatkan bahwa perjanjian pelucutan senjata nuklir antara AS dan Federasi Russia lainnya, New START (Strategic Arms Reduction Treaty).

Perjanjian itu akan membatasi jumlah hulu ledak nuklir yang bisa dimiliki AS dan Russia, dan perjanjian ini akan berakhir pada 2021.

"Kami telah berupaya untuk menyingkirkan potensi masalah dan ingin agar perjanjian iiitu diperpanjang," pungkas Menlu Lavrov. AFP/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top