Russia Siap Lucuti Tentara Wagner

MOSKWA - Presiden Vladimir Putin pada Selasa (27/6) menyatakan bahwa Russia berupaya untuk menggalang dukungan militer dan keamanan dengan mengatakan bahwa negaranya berhasil menghindari pecahnya perang saudara ketika tentara bayaran Wagner memberontak dan bergerak menuju ke Moskwa.

Putin juga mengatakan bahwa Russia akan bersiap mengumumkan pelucutan senjata pasukan bayaran yang dipimpin oleh Yevgeny Prigozhin dengan alasan bahwa pemerintahannya tidak boleh dilemahkan oleh pemberontakan yang dipandang secara luas sebagai ancaman terbesar bagi otoritas Kremlin sejak ia berkuasa.

Ketika ditanya apakah pengaruh kekuatan Putin berkurang setelah tentara bayaran pemberontak merebut markas militer, bergerak maju ke Moskwa, dan menembak jatuh pesawat militer di sepanjang jalan, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa pihaknya tak melihat semua itu.

"Kami tidak sepakat," ucap Peskov.

Putin sendiri berusaha untuk mendeskripsikan peristiwa dramatis pada akhir pekan lalu sebagai kemenangan bagi militer reguler Russia karena telah berhasil menunjukkan pengekangan untuk tidak terlibat dalam pertempuran dengan pasukan Wagner.

"Kalian secarade factomenghentikan perang saudara," kata Presiden Putin kepada pasukan dari kementerian pertahanan, Garda Nasional, dinas keamanan FSB, dan kementerian dalam negeri, yang berkumpul untuk pidato televisi di halaman Kremlin dan mengheningkan cipta selama satu menit untuk para penerbang yang dibunuh oleh Wagner.

"Dalam konfrontasi dengan pemberontak, pilot yang merupakan rekan seperjuangan kita, tewas. Mereka tidak gentar dan dengan hormat memenuhi perintah dan tugas militer mereka," kata Putin.

Sementara itu Kementerian Pertahanan Russia mengumumkan bahwa pihaknya telah siap untuk melucuti tentara bayaran Wagner.

"Persiapan sedang dilakukan untuk transfer peralatan militer berat dari perusahaan militer swasta Wagner ke unit angkatan bersenjata Russia," kata kementerian pertahanan.

Bantuan Lukashenko

Perseteruan antara tentara Wagner dan militer Russia telah meningkat selama beberapa bulan terakhir, dengan Prigozhin membuat pernyataan yang semakin pedas terhadap penanganan serangan para jenderal Russia di Ukraina, menyalahkan mereka atas ribuan kematian dari pihak Russia.

Menurut pemimpin Belarus, Alexander Lukashenko, mitra Putin yang berhasil memediasi agar tantara Wagner mundur dalam pergerakan mereka ke Moskwa, menyatakan bahwa situasi pelik di Russia tak akan bisa teratasi dengan sendirinya

"Dua orang yang bertempur di garis depan bentrok, tidak ada pahlawan dalam kasus ini," ucap Lukashenko, mengacu pada pemimpin Wagner dan saingannya, Menteri Pertahanan Russia, Sergei Shoigu.

Lukashenko pun mengatakan dia telah memerintahkan tentara Belarus untuk siap tempur jika terjadi bencana di negara tetangganya yang jadi sekutu utamanya dan menambahkan bahwa jika Russia runtuh maka Belarus juga akan hancur.

Di lain pihak beberapa orang di Barat telah menyatakan keprihatinan bahwa pemberontakan Wagner dapat menjerumuskan Russia ke dalam kekacauan dan membahayakan keamanan persenjataan nuklirnya. AFP/I-1