Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Russia Serang Pemukiman Sipil dan Ambulans

Foto : Istimewa

Gambar seorang wanita terluka dalam ledakan itu, wajahnya berlumuran darah, muncul di halaman depan surat kabar di seluruh dunia.

A   A   A   Pengaturan Font

KIEV - Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, baru-baru ini mengatakan, militer Russia telah melakukan serangan membabi buta di wilayah sipil. Wilayah tersebut tetap mendapat serangan meskipun tidak memiliki fasilitas militer.

"Itu adalah malam yang 'keras' di Ukraina dengan pasukan Russia menyerang wilayah sipil, memborbardir pemukiman dan infrastruktur sipil. Mereka berperang melawan semua orang, semua yang hidup, taman kanak-kanak, ambulans, dan bangunan warga, menggunakan roket arteleri dan misil terhadap seluruh distrik kota yang tidak memiliki infrastruktur militer,"kata Zelenskyy dalam pidato di stasiun televisi Sky News, Sabtu (26/2).

Senada, Amnesty International mengatakan Russia telah melanggar hukum humaniter internasional dan mungkin telah melakukan kejahatan perang dalam invasinya ke Ukraina. Organisasi hak asasi manusia itu mengatakan militer Russia telah melancarkan serangan membabi buta di daerah sipil, termasuk serangan di rumah sakit.

"Militer Russia telah menunjukkan pengabaian terang-terangan terhadap kehidupan sipil dengan menggunakan rudal balistik dan senjata peledak lainnya dengan efek area luas di daerah padat penduduk," kata Sekretaris Jenderal Amnesty International, Agns Callamard, dalam sebuah pernyataan.

"Beberapa dari serangan ini mungkin merupakan kejahatan perang. Pemerintah Russia, yang secara salah mengklaim hanya menggunakan senjata berpemandu presisi, harus bertanggung jawab atas tindakan ini," tegasnya.

Menurut angka terbaru pemerintah Inggris, setidaknya 57 warga sipil Ukraina telah tewas.

Amnesty mendokumentasikan tiga serangan semacam itu yang dilakukan pada dini hari invasi kemarin, dengan mengatakan telah mengumpulkan "bukti tak terbantahkan" bahwa Russia melanggar hukum kemanusiaan dan hak asasi manusia internasional.

"Empat warga sipil tewas dan 10 terluka dalam serangan rudal balistik di dekat sebuah rumah sakit di Vuhledar, Ukraina timur, sekitar pukul 10.30 pagi. Dua wanita dan dua pria dilaporkan tewas, dan enam petugas kesehatan termasuk di antara yang terluka," kata organisasi itu.

Kementerian Dalam Negeri Ukraina juga telah mengkonfirmasi serangan itu.

Amnesty memeriksa gambar dari tempat kejadian dan menemukan rudal balistik 9M79 Tochka digunakan. Dikatakan, senjata seperti ini "tidak boleh digunakan di daerah berpenduduk" karena sangat tidak akurat dan sering meleset dari target hingga sepertiga mil atau lebih.

Dalam serangan lain, seorang pria dilaporkan tewas dan dua wanita terluka di wilayah Kharkiv, timur laut Ukraina.

Amnesty mengatakan pasukan Russia kemungkinan telah menargetkan Pangkalan Udara Chuhuiv di dekatnya, tetapi satu rudal atau roket besar menghantam blok perumahan sekitar pukul 8 pagi.

"Terjadi kerusakan akibat kebakaran yang luas, dan serangan itu meninggalkan lubang di antara gedung-gedung apartemen," katanya.

Amnesty mengatakan serangan mematikan yang menewaskan dan melukai warga sipil di blok apartemen Chuhuiv melanggar hukum humaniter internasional.

"Seorang pria juga tewas dalam serangan di Uman, Ukraina tengah, dalam serangan yang juga merusak sebuah restoran terdekat sekitar pukul 7 pagi," kata kelompok itu.

Amnesty mengatakan penggunaan senjata yang tidak akurat yang menyebabkan kematian warga sipil "tidak dapat dimaafkan".

Mereka menyerukan untuk segera mengakhiri serangan, dan pertemuan darurat Majelis Umum PBB. Dikatakan Majelis harus mengadopsi resolusi "mengecam serangan melanggar hukum Russia" dan mengakhiri pelanggaran hukum humaniter dan hak asasi manusia.

"Nyawa, keselamatan, dan kesejahteraan jutaan warga sipil dipertaruhkan," kelompok itu memperingatkan.

Secara terpisah, Menteri Kesehatan Ukraina, Viktor Lyashko, menuduh pasukan Russia pada Jumat menembaki ambulans di wilayah Zaporizhzhya dan Chernihiv.

Lyashko mengatakan kepada televisi Ukraina, pasukan Russia juga melepaskan tembakan di sebuah rumah sakit jiwa di Chernihiv.

Kementerian Pertahanan Russia kemarin membantah menyerang kota dan warga sipil Ukraina, dengan mengatakan operasi itu hanya menargetkan situs militer.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top