Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pandemi Global

Russia Segera Daftarkan Vaksin Kedua "EpiVacCorona" setelah "Sputnik V"

Foto : Foto: Istimewa

Vaksin EpiVacCorona

A   A   A   Pengaturan Font

MOSKWA - Russia tengah mempersiapkan vaksin kedua setelah memberikan persetujuan penggunaan vaksin korona, Sputnik V. Vaksin yang diberi nama EpiVacCorona itu akan mendaftarkan pada bulan Oktober dan bisa diproduksi November 2020.

"Kementerian Kesehatan Russia memulai prosedur pendaftaran vaksin EpiVacCorona. Penyelesaian prosedur pendaftaran vaksin EpiVacCorona direncanakan pada 15 Oktober 2020," kata Federal Service for Surveillance on Consumer Rights Protection dan Human Wellbeing (Rospotrebnadzor), dalam pernyataan, Selasa (22/9), seperti dikutip kantor berita TASS.

Vaksin EpiVacCorona ini dibuat oleh Vector State Research Center of Virology and Biotechnology, sebuah institut di Siberia yang merupakan satu dari dua tempat di dunia yang diizinkan menyimpan virus cacar mematikan.

Vector juga telah bekerja untuk mengembangkan 13 kemungkinan vaksin untuk virus korona yang diuji pada hewan laboratorium. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, Vector terlibat dalam upaya penemuan obat dan penawar untuk beberapa penyakit berbahaya, seperti wabah pes, antraks, ebola, hepatitis B, HIV, SARS, dan kanker.

Imunitas Tubuh

Uji klinis vaksin EpiVacCorona diperkirakan selesai pada bulan September. Namun, saat ini vaksin tersebut pun tengah menjalani uji coba yang melibatkan 57 sukarelawan yang sehat.

Mereka diberikan vaksinasi pertama dan selama itu tidak ada laporan terkait efek samping. Pengawas Kesehatan Utama Russia, Rospotrebnadzor, mengatakan sementara 43 orang relawan lainnya menerima plasebo.

Saat menjalani uji coba, para relawan ini sudah dirawat di rumah sakit selama 23 hari. Kondisi mereka pun sejauh ini terpantau baik-baik saja, tidak ada reaksi yang merugikan.

Dibuatnya vaksin ini bertujuan untuk menghasilkan respons imunitas tubuh setelah dua suntikan, yang diberikan dalam selang waktu 14-21 hari. Russia pun berharap bisa mendaftarkannya pada Oktober 2020 dan bisa diproduksi November.

n SB/AFP/TASS/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, AFP

Komentar

Komentar
()

Top