Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Perlombaan Senjata

Russia Janji Tetap Batasi Hulu Ledak Nuklir

Foto : AFP/SPUTNIK/Dmitry ASTAKHOV

Penangguhan Perjanjian l Presiden Russia, Vladimir Putin, saat menyampaikan pidato kenegaraan tahunan di Gostiny Dvor, Moskwa, pada Selasa (21/2). Dalam pidatonya, Presiden Putin menyatakan bahwa Russia menangguhkan partisipasi dalam perjanjian pembatasan jumlah hulu ledak nuklir New START.

A   A   A   Pengaturan Font

Kementerian Luar Negeri Russia menyatakan bahwa Moskwa akan tetap mengamati batasan jumlah hulu ledak nuklir setelah Presiden Vladimir Putin menyatakan bahwa Russia menangguhkan partisipasi dalam perjanjian New START.

MOSKWA - Russia akan terus mengamati batasan jumlah hulu ledak nuklir yang dapat digunakan di bawah perjanjian New START meskipun Moskwa memutuskan untuk menangguhkan partisipasi dalam perjanjian penting tersebut. Hal itu disampaikan Kementerian Luar Negeri Russia pada Selasa (21/2).

Sebelumnya Presiden Vladimir Putin mengumumkan penangguhan tersebut selama pidatonya di kedua majelis parlemen Russia di mana dia juga mengulangi tuduhan bahwa Barat berusaha menghancurkan Russia.

Atas pernyataan Presiden Putin, Amerika Serikat (AS), NATO, serta negara kekuatan nuklir lainnya yaitu Inggris dan Prancis, mengkritik keputusan tersebut yang diumumkan hampir setahun sejak Putin memerintahkan invasi ke negara tetangga Ukraina dalam apa yang telah menjadi konfrontasi terbesar dengan Barat dalam enam dekade.

Eropa, AS, dan Ukraina, telah berulang kali menuduh Putin bakal melakukan perang nuklir yang berbahaya selama perang di Ukraina.

Di bawah perjanjian itu, yang ditandatangani pada 2010 dan diperpanjang hingga 2026, Moskwa dan Washington DC berkomitmen untuk mengerahkan tidak lebih dari 1.550 hulu ledak nuklir strategis dan maksimal 700 misil jarak jauh.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top