Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Rusia Tuding Ukraina Serang Wilayah Perbatasan dan Bunuh Warga Sipil

Foto : iflscience

Sebuah tank Rusia tampak hancur.

A   A   A   Pengaturan Font

MOSKOW - Moskow pada Kamis (2/3) mengklaim, Ukraina telah menyeberang ke Rusia selatan dan membunuh dua warga sipil. Kiev membantah dengan menyebut sebagai "provokasi yang disengaja".

Rusia mengatakan wilayahnya yang berbatasan dengan Ukraina secara rutin ditembaki pasukan Ukraina, tetapi dugaan serangan itu, jika dikonfirmasi, akan menjadi contoh pertempuran yang jarang terjadi di dalam wilayahnya.

Layanan keamanan FSB Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "nasionalis Ukraina" didesak kembali ke perbatasan dan menjadi sasaran "serangan artileri besar-besaran".

Itu terjadi ketika Ukraina memerintahkan evakuasi wajib penduduk yang rentan dari kota garis depan Kupiansk dan wilayah timur laut yang berdekatan. Khawatir Rusia akan merebut kembali kota utama dan pusat kereta api.

Konflik juga meluas ke pertemuan menteri luar negeri G20 di New Delhi India. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dia telah mendesak Menlu Rusia Sergei Lavrov untuk mengakhiri kampanye militer di Ukraina.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam para penyerang dan menuduh mereka sebagai "neo-Nazi dan teroris". Putin mengatakan mereka telah "menembus daerah perbatasan dan menembaki warga sipil".

Penasihat presiden Ukraina Mykhaylo Podolyak dengan cepat menolak klaim Moskow.

"Cerita tentang (sebuah) kelompok sabotase di Rusia adalah provokasi klasik yang disengaja," katanya."Rusia ingin menakut-nakuti rakyatnya untuk membenarkan serangan ke negara lain dan meningkatnya kemiskinan setelah tahun perang."

FSB mengatakan, insiden itu terjadi di distrik Klimovsky di wilayah Bryansk, berbatasan dengan Ukraina, dan "sejumlah besar bahan peledak" telah ditemukan.

AFP tidak dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top