Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Rusia Kembangkan Drone Bawah Laut Bisa Mengangkut Bom Nuklir

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pembahasan di St Petersburg pada parade tahunan angkatan laut yang menampilkan kapal-kapal terbaik Rusia, kapal selam nuklir, dan penerbangan angkatan laut, Putin menyebutkan, angkatan laut Rusia mendapatkan 40 kapal baru tahun ini.

"Ini menggunakan teknologi digital canggih yang tidak ada bandingannya di dunia, termasuk sistem serangan hipersonik dan drone bawah laut, memberi keunggulan bagi armada dan peningkatan kemampuan tempur," jelasnya.

Selain itu, terpisah yang dirilis melalui kantor berita Rusia, Kementerian Pertahanan menyebutkan pengujian Belgorod, kapal selam pertama yang mampu membawa pesawat nirawak Poseidon, sedang berlangsung dan pengujian sistem senjata hampir selesai.

Meski begitu, sebelumnya, pemimpin tertinggi Rusia itu mengancam akan mengerahkan rudal hipersonik pada kapal dan kapal selam yang dapat mengintai di luar wilayah perairan AS jika Amerika Serikat pindah untuk menggunakan senjata nuklir jarak menengah di Eropa.

Diketahui, Washington belum menempatkan misil semacam itu di Eropa, tetapi Moskow mengkhawatirkan itu mungkin bisa saja terjadi.

Pengujian drone bawah air

Dalam laporan, Rusia siap melakukan uji coba skala besar untuk pertama kalinya, drone bawah air yang bisa mengangkut bom nuklir. Hal tersebut dilaporkan oleh surat kabar Rusia Izvestia, persiapan uji coba drone Poseidon menggunakan kapal selam Belgorod tengah berlangsung.

Sistem persenjataan Angkatan Laut Rusia dilaporkan menyiapkan sekitar 30 drone Poseidon hingga 2027. Mereka bisa menggendong senjata konvensional maupun nuklir serta mampu mencapai berbagai target. Melansir dari Sputnik, uji coba sebelumnya menggunakan kapal selam bermesin diesel berhasil dilakukan.

Sementara itu, pemerintahan Presiden Vladimir Putin pertama kali membocorkan informasi drone nuklir tersebut dengan nama Sistem Multiguna Laut Status-6 pada akhir 2015. Senjata tersebut mampu menjelajah di laut dengan kecepatan hingga 85 kilometer per jam. Jangkauannya bisa mencapai 10.000 km sambil membawa hulu ledak seberat 100 megaton.

Kapten Angkatan Laut Rusia Konstantin Sivkov menyebutkan, serangan Poseidon dapat menyebabkan gempa tektonik hingga menghancurkan anak benua Amerika Utara. Gempa bumi yang sangat menghancurkan terjadi akibat lempeng tektonik saling bergesekan di sepanjang garis patahan.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Zulfikar Ali Husen

Komentar

Komentar
()

Top