Rusia Ancam Finlandia dan Swedia Jika Mencoba Bergabung dengan NATO

MOSKOW - Rusia pada Jumat (25/2) mengancam Finlandia dan Swedia dengan "konsekuensi militer dan politik" jika kedua negara itu berusaha untuk bergabung dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, memperingatkan terhadap negara-negara lain yang mencoba bergabung dengan NATO setelah Rusia memulai perang dengan Ukraina pada Kamis (24/2).

"Finlandia dan Swedia tidak boleh mendasarkan keamanan mereka pada perusakan keamanan negara lain dan aksesi mereka ke NATO dapat memiliki konsekuensi yang merugikan dan menghadapi beberapa konsekuensi militer dan politik," kata Zakharova dalam konferensi pers.

Kemenlu Rusia kemudian mengunggah ancaman yang sama di Twitter-nya. Finlandia dan Swedia telah memberikan dukungan militer dan kemanusiaan yang signifikan kepada Ukraina sejak invasi Rusia.

Dalih yang diberikan Rusia untuk menyerang Ukraina adalah bahwa NATO tidak akan memberikan jaminan apa pun bahwa Ukraina tidak akan diizinkan untuk bergabung dengan aliansi militer antar negara itu.

Ukraina telah bersikeras untuk bergabung tetapi sekarang bersedia untuk membahas status yang berbeda dengan NATO setelah ratusan orang tewas pada hari pertama pertempuran melawan Rusia.

Rusia dan Ukraina sama-sama mengirim delegasi ke Belarusia untuk membahas Ukraina yang berpotensi mengadopsi status non-blok dengan NATO.

Pembicaraan itu dilakukan saat militer Rusia mendekati Kyiv, ibu kota Ukraina. Namun, intelijen Amerika Serikat mengatakan Ukraina melakukan perlawanan yang lebih baik terhadap pasukan Rusia dari yang diharapkan.

Ukraina telah mempersenjatai warganya dan menyuruh mereka membuat bom molotov untuk melawan Rusia.