Rupiah Melemah karena Data Inflasi AS Naik Jadi 3,2 Persen
Sebelumnya, Chief Economist Citi Indonesia, Helmi Arman, menyatakan pihaknya menilai kebijakan repatriasi dan retensi Devisa Hasil Ekspor (DHE) yang baru saja diluncurkan oleh pemerintah akan bisa mengurangi tekanan nilai tukar rupiah.
"Ini sangat penting karena prospek suku kebijakan the Fed ini masih ada ketidakpastian dan masih ada kemungkinan suku bunga the Fed masih bisa terus meningkat," kata dia.
Dengan harga perumahan di AS yang terlihat mulai meningkat dan memberikan risiko inflasi pada tahun 2024 di AS, sehingga perlu dipantau risiko atau skenario soft landing di AS. "Apa yang kita sebut soft landing ini adalah skenario di mana inflasi di AS turun, tapi turunnya lambat dan tidak terjadi resesi. Jadi inflasi turun tanpa resesi," ujar Helmi.
Implikasi jika terjadi skenario soft landing di AS adalah suku bunga di AS ini tidak akan cepat-cepat diturunkan, atau bisa disebut skenario interest rate higher for longer. Dalam skenario higher for longer, terdapat implikasi bagi Indonesia, yakni terhadap suku bunga rupiah.
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya