Rupiah Melemah di Tengah Rilis Data Inflasi Indonesia
Ilustrasi - Petugas perbankan menunjukan uang pecahan dolar AS dan rupiah.
Lebih lanjut, Josua menuturkan pergerakan rupiah yang terbatas disebabkan oleh sinyal mixed dari rilis data ekonomi AS.
Di satu sisi, produk domestik bruto (PDB) Amerika Serikat (AS) pada kuartal III-2024 melambat lebih dari yang diantisipasi, sementara di sisi lain, data ketenagakerjaan AS, ADP Employment Change, melampaui estimasi pada Oktober 2024.
Selain itu, indikator harga pilihan untuk Fed, Indeks Harga PCE, sedikit menurun 2,1 persen yoy pada September 2024 dari 2,3 persen yoy, tetapi Indeks Harga PCE Inti masih mencatat 2,7 persen yoy, lebih tinggi dari yang diharapkan sebesar 2,6 persen yoy.
Klaim pengangguran awal AS juga secara mengejutkan menurun menjadi 216 ribu pada pekan yang berakhir pada 25 Oktober 2024, mencerminkan pasar tenaga kerja AS yang relatif lebih ketat.
Oleh karena itu, investor cenderung berhati-hati menjelang rilis data tingkat pengangguran AS dan NFP pada Jumat.
Josua memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran Rp15.650 per dolar AS sampai dengan Rp15.750 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya