Rupiah Masih Tertekan

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS berpotensi melanjutkan pelemahannya, hari ini (30/8). Pelemahan dipengaruhi pernyataan hawkish pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed dan memguatnya spekulasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di dalam negeri.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang antarbank, Selasa (30/8), dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang 14.880-14.950 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal pekan melemah tertekan pesan hawkish atau pengetatan moneter secara agresif dari pejabat The Fed. Rupiah ditutup melemah 81 poin atau 0,55 persen dari akhir pekan lalu menjadi 14.898 rupiah per dollar AS.

"Dollar AS menguat dipicu oleh pesan yang cenderung hawkish dari para pejabat Fed serta kekhawatiran akan ketegangan geopolitik," kata analis Monex Investindo Futures, Faisyal dalam kajiannya di Jakarta.

Pelaku pasar mencerna pesan dari Gubernur The Fed Jerome Powell pada akhir pekan lalu yang mengatakan bahwa dalam memulihkan stabilitas harga akan memakan waktu dan memerlukan penggunaan alat dari bank sentral secara paksa.
Halaman Selanjutnya....