Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Bencana Alam

Rumah Sakit Kewalahan Tangani Korban Gempa

Foto : Sumber: BMKG, BNPB, USGS, koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

MATARAM - Petugas sejumlah rumah sakit di Nusa Tenggara Barat (NTB) kewalahan kewalahan menangani korban gempa bumi yang terus berdatangan sejak Minggu (5/8) malam hingga Senin (6/8) dini hari.

Berdasarkan pantauan, ruang Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit umum Provinsi (RSUP) NTB sudah tidak menampung para pasien sehingga petugas terpaksa menempatkan pasien di area parkir.

Pasien yang dibawa oleh keluarganya sebagian besar mengalami luka di bagian kepala dan ada yang menderita patah tulang kaki atau tangan.

Mereka yang dirawat terdiri atas anak-anak, orang dewasa, lanjut usia. Sebagian besar kaum perempuan. Para pasien yang dirawat di areal parkir juga terjadi RSUD Tripat Gerung Kabupaten Lombok Barat.

Pihak rumah sakit mengeluarkan pasien dari ruang perawatan karena khawatir tertimpa reruntuhan bangunan. Begitu juga dengan kondisi di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSAD) Mataram.

Para pasien dirawat di tengah jalan raya. Ada juga yang diungsikan ke lapangan kantor Gubernur NTB yang berada tidak jauh dari rumah sakit.

Bahkan, mayat seorang santri kelas satu MTs di Kabupaten Lombok Barat, yang tewas tertimpa reruntuhan bangunan, dibiarkan di dalam mobil ambulans yang terparkir di tengah jalan raya depan RSAD Mataram karena petugas medis juga panik dan ada yang pingsan.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan dampak gempa 7 Skala Richter (SR) yang mengguncang wilayah Lombok, Sumbawa, dan Bali pada 5 Agustus pukul 18.46 WIB telah menyebabkan puluhan nyawa melayang.

Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB mencatat sebanyak 98 orang meninggal dunia, 236 orang luka-luka, ribuan rumah rusak, dan pengungsi mencapai ribuan jiwa yang tersebar di berbagai lokasi.

"Diperkirakan jumlah korban dan kerusakan akibat dampak gempa akan terus bertambah," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho.

Sementara itu, Presiden Joko Widodo telah memerintahkan Menko Polhukam, Wiranto, yang saat ini sudah berada di Lombok, untuk memimpin koordinasi di lapangan, baik dengan BNPB, Basarnas, TNI, Polri, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, kementerian/lembaga lainnya, serta pemda.

Panglima TNI segera memberangkatkan kapal rumah sakit KRI dr Soeharso (990) ke wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat, dari Surabaya dan diperkirakan tiba pada malam hari ini.

Selain itu, TNI juga memberangkatkan tambahan pasukan dan bantuan, khususnya bantuan kesehatan yaitu tenaga medis, obat-obatan, logistik, tenda, dan alat komunikasi ke NTB. Pemerintah menetapkan masa tanggap darurat bencana gempa bumi di Nusa Tenggara Barat dan Bali selama dua hingga tiga pekan. Ant/eko/AR-2

Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top