Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Fluktuasi "Cryptocurrency" | The Fed Usulkan Regulasi Lebih Ketat

Ruang Gerak Aset Kripto Dipersempit

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

AS dan Tiongkok mulai memperluas tindakan untuk menekan popularitas aset kripto yang dikhawatirkan bisa mengganggu stabilitas keuangan negara tersebut.

WASHINGTON - Aset kripto kian populer dalam beberapa waktu terakhir dengan ditandai volatilitas tinggi sejumlah raksasa cryptocurrency, terutama bitcoin dan ethereum. Namun, belum lama ini, sejumlah mata uang kripto kehilangan volatilitas hingga terkoreksi sangat dalam, terutama bitcoin.

Mata uang kripto terbesar dan paling terkenal tersebut pekan ini sempat anjlok 40 persen menjadi 38.514 dollar AS atau setara 552,15 juta rupiah (kurs saat ini 14.336,26 rupiah/ dollar AS) dari patokan pada 14 April lalu sebesar 64.895 dollar AS atau setara 930,35 juta rupiah. Level tersebut terendah dalam 3,5 bulan terakhir dan turut menyeret harga cryptocurrency lainnya.

Fluktuasi mata uang kripto yang ekstrem tersebut memicu kekhawatiran sejumlah negara, termasuk dua raksasa ekonomi dunia, Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok. Pergerakan itu dikhawatirkan menimbutkan risiko terhadap stabilitas keuangan.

Di AS, bank sentral setempat (The Fed) mengisyaratkan langkah untuk membatasi ruang gerak aset kripto. "Regulasi yang lebih besar untuk mata uang elektronik yang semakin populer itu mungkin diperlukan," tegas Gubernur The Fed, Jerome Powell, merespons panasnya mata uang kripto, Kamis (20/5).

Menurut Powel, mata uang kripto, stablecoins, dan inovasi lainnya juga dapat membawa risiko potensial bagi pengguna tersebut dan sistem keuangan yang lebih luas.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top