RS Pendidikan Universitas Airlangga Bidik Pasien Asing

SURABAYA - Selama empat hari terhitung mulai 17 Mei, Rumah Sakit Pendidikan Universitas Airlangga (RSUA) menjalani penilaian akreditasi internasional. Proses penilaian dilakukan oleh delapan surveyor dari lembaga akreditasi Standar Nasional Akreditasi Rumah Sakit (SNARS).

Direktur RSUA, Nasronudin, mengatakan pengajuan akreditasi RSUA tersebut sebagai upaya untuk bisa menyesuaikan dengan visi dan misi Unair, yaitu menjadi rumah sakit berstandar internasional dalam hal pelayanan, pendidikan, dan penelitian.

"Dengan pengajuan akreditasi internasional ini, harapannya, ke depan masyarakat Indonesia cukup berobat dalam negeri dan tidak harus ke luar negeri. Selain membawa kepercayaan diri, memenuhi, dan memberikan pelayanan yang baik, juga pasti lebih murah, lebih efisien," terang Nasronudin, di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (15/5).

Dia menjelaskan, tahun ini, pelayanan di RSUA rata-rata mencapai 1.500-1.600 pasien, jumlah yang cukup tinggi mengingat RSUA yang masih berusia relatif muda. Hasil akreditasi dijadwalkan akan keluar maksimal satu minggu setelah survey dilakukan. Menurutnya, jika RS sudah berstandar internasional, maka akan didorong untuk bisa mencapai national and global tourism.

"Artinya, masyarakat luar negeri yang rata-rata berkunjung ke Indonesia 2,5 juta lebih dalam satu tahun. Jika membutuhkan pelayanan kesehatan, dapat berobat ke RSUA. Kami berharap RS Unair lolos, sehingga akan jadi RS PTN pertama di Indonesia yang terakreditasi internasional," pungkasnya. SB/E-3