Ronaldo Pimpin Portugal di UNL

LISBON - Tuan rumah Portugal merilis skuad mereka untuk putaran final Liga Bangsa-Bangsa UEFA (UNL) bulan depan pada Kamis (23/5) waktu setempat. Cristiano Ronaldo kembali memimpin tim yang juga diperkuat pemain muda Benfica, Joao Felix.

Portugal akan memulai kompetisi baru milik UEFA itu dengan laga semifinal melawan Swiss di Porto pada 5 Juni. Pemenang pada laga itu akan bertanding melawan Inggris atau Belanda pada final di tempat yang sama empat hari kemudian.

Ronaldo, pencetak gol terbanyak Portugal dengan 156 gol dan pemain dengan koleksi caps terbanyak, 85 penampilan, seperti yang diharapkan kembali bergabung di skuad Portugal. Pemain berusia 34 tahun itu kembali ke skuad setelah absen pada enam pertandingan tahun lalu menyusul kesepakatan dengan pelatih Fernando Santos.

Joao Felix telah menjalani musim debut yang luar biasa untuk Benfica. Dia menarik minat klub-klub besar Eropa, tetapi belum pernah memperkuat Portugal.

UNL diciptakan untuk menggantikan pertandingan persahabatan internasional. Kompetisi itu kurang mendapatkan sambutan dari klub, pemain dan penggemar karena mengganggu aksi mereka di liga domestik.

UEFA telah membagi kompetisi menjadi empat divisi, atau liga, dengan masing-masing liga dibagi lagi menjadi kelompok-kelompok. Meskipun awalnya mendapatkan sambutan skeptis, format tersebut akhirnya mendapat sambutan hangat.

Portugal yang merupakan tim juara Piala Eropa menduduki puncak grup yang terdiri dari tiga tim. Mereka berada di depan Italia dan Polandia untuk lolos ke semifinal di divisi teratas.

Turnamen ini menawarkan Portugal kesempatan untuk menebus kesalahan pada Piala Eropa 2004. Saat itu mereka juga menjadi tuan rumah tetapi kalah dari Yunani di laga final.

Tidak ada tempat dalam skuad Portugal untuk striker Sevilla Andre Silva. Dia mengalami masalah cedera lutut dalam dua bulan terakhir musim ini. Gelandang Joao Mario juga tak dipanggil setelah mengalami musim yang buruk bersama Inter Milan.

Santos mengakui bahwa turnamen singkat itu akan menjadi pengalaman yang berbeda untuk tim asuhannya.

"Untuk para pemain, selalu penting untuk memiliki kesempatan memenangkan gelar," ujarnya. "Para pemain memiliki hasrat besar bermain untuk negara mereka dan ini tidak berbeda. Ada gelar yang dipertaruhkan dan tentu saja kami ingin menang," sambungnya.

"Ini semacam tes yang berbeda. Tidak ada penyisihan grup dengan poin dan kualifikasi ini harus dilakukan dengan laga hidup atau mati sejak awal," tandasnya.ben/AFP/S-1