Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Rombak Bulu Tangkis!

Foto : Foto : PBSI

bersalaman I Tunggal putra tim badminton Indonesia Jonatan Cristie bersama tunggal putra Denmark Viktor Axelsen bersalaman usai pertan­dingan di ajang China Open 2023.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Seperti banyak diduga, para pemain pulang dengan tangan kosong dari Tiongkok Open 2023. Ini seperti hasil akhir-akhir ini selalu pulang tanpa gelar. Kegagalan ini membuat PBSI seharusnya benar-benar melakukan evaluasi total. Tak hanya itu, PBSI juga harus dirombak total.

Jonatan Cristie yang bertanding di babak semifinal harus takluk dari tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen. Pemain yang biasa disapa dengan Jojo tersebut harus menyerah dalam dua game langsung dengan skor, 17-21 dan 14-21, Sabtu (9/9).

Kekalahan Jonatan semakin memperpanjang catatan buruk bagi bulu tangkis Indonesia. Pemain Indonesia belum mampu kembali meraih gelar di turnamen-turnamen yang diikuti sejak bulan Juni. Chico Aura Dwi Wardoyo menjadi pemain terakhir yang berhasil meraih gelar di turnamen Taiwan Open.

Pengurus Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) seharusnya benar-benar melakukan evaluasi. Karena tidak hanya satu sektor saja yang mengalami penurunan performa, paling menonjol adalah di sektor ganda putra.

Sektor ini menjadi andalan Indonesia, tapi akhir akhir ini harus terhenti dibabak babak awal. Untuk mencapai babak semifinal saja mereka sangat kesulitan. Pelatih ganda putra Aryono Miranat memberikan evaluasi atas pencapaian anak asuhnya itu.

"Secara garis besar secara keseluruhan yang perlu diperhatikan adalah faktor teknisnya. Masalah kepercayaan dirinya dan keyakinan dalam bermain perlu ditingkatkan lagi. Konsistensi permainan itu hadir bila dalam keadaan percaya diri," ujarnya.

Di sisi teknis yang perlu dibenahi adalah pertahanan serta akurasi pukulan yang harus lebih bagus lagi. "Di latihan nanti, saya sudah merencanakan untuk menambah latihan akurasi. Juga harus bisa kembali memegang permainan di depan net," sambungnya.

Aryono menambahkan, khusus Fajar/Rian, ada tekanan sejak menempati peringkat satu dunia. Belakangan, grafik permainan keduanya tidak stabil. Itu mengakibatkan kepercayaan diri mereka menurun.

Sedangkan untuk Leo/Daniel, Aryono menilai permainan bagus mereka seperti hilang. Hal yang harus dibenahi adalah semangat bertarung. Sementara itu, untuk ganda Pramudya/Yeremia, yang harus diperbaiki adalah sisi komunikasi.

"Untuk Bagas/Fikri, saya melihat permainan mereka sudah mulai kembali. Fighting spirit, pola permainan sudah cukup baik hanya memang diperlukan konsistensi dan kepercayaan diri yang lebih lagi," tandasnya. Pemerintah harus merombak total PBSI karena tak mampu mengangkat bulu tangkis tanah air. Bahkan ganda campuran Prancis saja mencapai final. ben/G-1


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top