Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis
Digitalisasi Perbankan | Kerugian Sektor Jasa Keuangan Dunia akibat Serangan Siber Rp1.433 T

Risiko Serangan Siber Meningkat

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Probabilitas serangan siber di sektor keuangan ke depan diprediksi bisa mencapai 86,7 persen, terlebih lagi jika perbankan tak siap melakukan mitigasi terhadap keamanan siber.

JAKARTA - Perkembangan digitalisasi di industri keuangan berpotensi menaikkan risiko serangan siber di sektor tersebut. Karena itu, industri keuangan, terutama perbankan, dinilai perlu meningkatkan sistem keamanan dan mitigasi risiko terhadap serangan siber.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai berkembangnya digitalisasi di sektor keuangan bagai pedang bermata dua. Di satu sisi, digitalisasi mempermudah transaksi, namun juga meningkatkan probabilitas serangan siber.

Baca Juga :
Sinergi Bisnis

Deputi Direktur Basel & Perbankan Internasional, Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK, Tony, mengungkapkan serangan siber yang terjadi pada 10 besar industri pada 2021 sebanyak 22,4 persennya terjadi di sektor keuangan. Jika dirinci, ada 70 persen serangan yang ditujukan kepada perbankan, 16 persen perusahaan asuransi, dan 14 persen sektor keuangan lainnya.

"Probabilitas serangan siber di sektor keuangan ke depan diprediksi bisa mencapai 86,7 persen dan memang diprediksi akan sukses apabila bank-bank tidak siap untuk melakukan mitigasi kepada keamanan siber," ujar Tony lewat keterangan di Jakarta, Selasa (17/5).

Baca Juga :
Paparan Kinerja

Di tengah proyeksi kenaikan ekonomi dan keuangan digital, lanjutnya, ancaman keamanan siber berpotensi menimbulkan risiko besar bagi bisnis perbankan digital pada beberapa tahun mendatang.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top