Riset: Polusi Udara dan Suara Bisa Menyebabkan Ketidaksuburan
Ilustrasi lalu lintas yang bising dan berpolusi.
Peneliti juga memperkirakan orang yang terpapar kebisingan dan polusi udara berdasarkan alamat rumah mereka, dengan asumsi mereka berada di rumah.
Hasil riset mungkin akan lebih akurat jika ada survei yang secara langsung melibatkan individu yang mengalami ketidaksuburan serta memiliki pengalaman terpapar polusi udara dan suara lalu lintas.
Pertanyaan dalam surveinya mungkin perlu mencakup sejumlah faktor yang dapat mengubah respons hormon dan berdampak pada ketidaksuburan, seperti gangguan tidur dan stres. Peneliti juga bisa mempertimbangakn soal paparan bahan kimia yang mengganggu hormon dan lazim ditemui di rumah, digunakan dalam produk rumah tangga dan perawatan pribadi harian.
Penelitian ini terbilang inovatif karena belum pernah ada sebelumnya. Temuannya sangat potensial untuk mengeksplorasi kemungkinan adanya hubungan antara polusi udara dan kebisingan lalu lintas dengan ketidaksuburan.
Meski begiu, diperlukan studi yang lebih terkontrol-dengan melibatkan pengukuran langsung, bukan sekadar perkiraan-ini akan memperdalam pemahaman kita mengenai bagaimana polusi udara dan kebisingan lalu lintas memengaruhi kemampuan reproduksi laki-laki dan perempuan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya